Parapuan.co - Narkolepsi adalah gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari.
Orang dengan narkolepsi sering diserang rasa kantuk tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat di siang hari.
Gangguan tidur ini dapat mengganggu penderitanya, karena sangat memungkinkan tiba-tiba tertidur kapan saja, selama jenis aktivitas apa pun.
Ada dua tipe narkolepsi. Narkolepsi tipe 1 datang dengan hilangnya tonus otot secara tiba-tiba, yang menyebabkan kelemahan dan kehilangan kontrol otot (katapleksi).
Sedangkan, narkolepsi tipe 2 terjadi tanpa katapleksi.
Gejala
Melansir WebMD, gejala-gejala yang berkaitan dengan narkolepsi, antara lain:
1. Kantuk berlebihan di siang hari
Secara umum, narkolepsi berkaitan dengan kantuk berlebihan di siang hari, meski pun cukup tidur di malam hari.
Baca Juga: Apa Itu Gangguan Tidur? Kenali Berbagai Jenis hingga Efek Sampingnya
Kurangnya energi dapat membuat penderita narkolepsi sulit berkonsentrasi, yang justru meningkatkan kelelahan dan stres.
2. Katapleksi
Katapleksi atau kelihangan kontrol otot dapat menyebabkan masalah, mulai dari bicara tidak jelas hingga kehilangan fungsi tubuh.
Katapleksi sering dipicu oleh emosi yang intens, termasuk kejutan, tawa, kemarahan, menangis, dan lain-lain.
3. Halusinasi
Halusinasi visual dapat terjadi kapan saja dan sering kali jelas dan menakutkan bagi penderita narkolepsi.
Jika halusinasi terjadi saat tertidur, itu dinamakan halusinasi hypnagogic. Jika halusinasi terjadi saat bangun, itu disebut halusinasi hipnopompik.
4. Sleep paralysis
Sleep paralysis atau kelumpuhan tidur adalah ketidakmampuan sementara untuk bergerak atau berbicara saat tertidur atau setelah bangun.
Baca Juga: Sering Disebut ‘Ketindihan’, Ini Fakta Ilmiah mengenai Sleep Paralysis
Episode sleep paralysis biasanya berlangsung beberapa detik hingga menit, dan sering kali terasa menakutkan.
5. Gangguan tidur lainnya
Penderita narkolepsi berpotensi mengalami kesulitan untuk tetap tidur di malam hari, yang berkaitan dengan gangguan tidur lainnya.
Misalnya, mimpi yang terasa jelas dan mengerikan, masalah pernapasan, gerakan tubuh, dan lain-lain.
Penyebab
Hingga kini, penyebab pasti narkolepsi belum bisa dipastikan. Tapi, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan masalah di saraf otak.
Para ilmuwan semakin dekat untuk menemukan adanya gen yang terkait dengan gangguan tidur narkolepsi.
Gen tersebut mengontrol bahan kimia di otak yang mungkin menandakan siklus tidur dan bangun seseorang.
Para ilmuwan juga berpikir narkolepsi mungkin terjadi karena otak mengalami kesulitan membuat bahan kimia yang disebut hypocretin.
Selain itu, faktor risiko narkolepsi adalah usia. Biasanya dimulai antara usia 15 dan 25, tetapi dapat muncul pada usia berapa pun.
Jika seseorang memiliki riwayat keluarga narkolepsi, risiko terkena narkolepsi skitar 20 hingga 40 kali lebih tinggi.
Jadi, itulah penjelasan seputar gangguan tidur yang menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Melakukan Diagnosis Gangguan Tidur, Catat Ya!
(*)