Ia menambahkan penanganan dan pengelolaan sampah untuk turunkan emisi GRK harus melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Baik itu meliputi Pemerintah baik Pusat dan Daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual.
Di sisi lain, Alue menegaskan pula bahwa industri daur ulang dapat berperan besar dalam proses pengurangan sampah.
Sehingga diharapkan nantinya sampah di Kawasan Wisata dapat dikumpulkan lalu didaur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat.
"Bank Sampah dan pengepul sampah adalah ujung tombak dalam pengumpulan sampah, selain sebagai sarana pengumpulan sampah juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampahnya”, lanjut Alue Dohong.
Pernyataan pentingnya membangun "Pariwisata Berkelanjutan" disampaikan pula oleh Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Perlu adanya keseimbangan antara sosial budaya, ekonomi dan lingkungan, dimana salah satunya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sehingga menciptakan alam yang bersih, indah dan nyaman sebagai modal industri pariwisata Indonesia," kata Rosa.
Vivien mengungkap bahwa pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan aksi nyata secara masif melalui komunikasi informasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan:
Baca Juga: Tak Perlu Mandi Setiap Hari, Dokter Kulit Sarankan Cukup Bersihkan Tiga Bagian Tubuh Ini