Pentingnya Pengelolaan Sampah Demi Bangun Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Anna Maria Anggita - Rabu, 2 Maret 2022
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah piotr_malczyk

Parapuan.co - Indonesia memiliki berbagai destinasi pariwisata dunia di berbagai daerah wisata unggulan yang memang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Indoensia.

Meski begitu, perlu diketahui bahwa peningkatan jumlah wisatawan di berbagai kawasan destinasi wisata tersebut juga meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan.

Dalam webinar bertajuk "Membangun Destinasti Wisata yang Berkelanjutan melalui Pengurangan Sampah untuk Indonesia Maju," pada Selasa (01/03/2022) diungkapkan bahwa berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) di tahun 2018, tingkat kepedulian masyarakat terkait pengelolaan sampah hanya mencapai 28 persen.

Masih rendahnya program dan infrastruktur pengelolaan sampah di kawasan wisata ini dapat berpotensi berimplikasi terhadap meningkatnya emisi karbon di lingkungan yang berkontribusi terhadap isu pemanasan global.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Alue Dohong, PhD turut buka suara.

Menurutnya sampah menjadi salah satu sumber yang menyebabkan kondisi lingkungan menjadi menurun kualitasnya, bukan hanya secara estetika, tetapi lebih luas dari itu.

"Karena sampah merupakan salah satu sektor sumber emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang berbahaya bagi kerusakan atmosfir yang akan memberikan dampak buruk pada kehidupan masyarakat," tambahnya.

Alue mengungkap pemerintah berperan penting dalam penerapan peraturan pengelolaan sampah berbasis kawasan, termasuk di antaranya Kawasan Wisata.

“Sejalan dengan tema Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2022 yaitu Kelola Sampah, Turunkan Emisi, Bangun Proklim, Kawasan Wisata hendaknya menjadi salah satu ekosistem yang perlu diperhatikan upaya berkelanjutan dalam pengelolaan sampahnya," paparnya.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER WELLNESS: Manfaat Minum Air Rebusan Bawang Putih hingga Penyebab Komplikasi Penyakit Ginjal Kronis

Ia menambahkan penanganan dan pengelolaan sampah untuk turunkan emisi GRK harus melibatkan seluruh komponen masyarakat.

Baik itu meliputi Pemerintah baik Pusat dan Daerah, akademisi, aktivis, komunitas, dunia usaha, asosiasi profesional dan bahkan individual.

Di sisi lain, Alue menegaskan pula bahwa industri daur ulang dapat berperan besar dalam proses pengurangan sampah.

Sehingga diharapkan nantinya sampah di Kawasan Wisata dapat dikumpulkan lalu didaur ulang menjadi produk yang lebih bermanfaat.

"Bank Sampah dan pengepul sampah adalah ujung tombak dalam pengumpulan sampah, selain sebagai sarana pengumpulan sampah juga sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampahnya”, lanjut Alue Dohong.

Pernyataan pentingnya membangun "Pariwisata Berkelanjutan" disampaikan pula oleh Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Perlu adanya keseimbangan antara sosial budaya, ekonomi dan lingkungan, dimana salah satunya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab sehingga menciptakan alam yang bersih, indah dan nyaman sebagai modal industri pariwisata Indonesia," kata Rosa.

Vivien mengungkap bahwa pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan aksi nyata secara masif melalui komunikasi informasi dan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat untuk melakukan:

Baca Juga: Tak Perlu Mandi Setiap Hari, Dokter Kulit Sarankan Cukup Bersihkan Tiga Bagian Tubuh Ini

- Pilah sampah di sumbernya

- Gerakan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai

- Pendampingan dan peningkatan kapasitas bagi pemerintah daerah serta bermitra dengan berbagai pihak.

Dalam kesempatan yang sama Vera Galuh Sugianto selaku VP General Secretary Danone Indonesia turut menjawab mengenai pentingnya peran sektor swasta dan juga dunia usaha dalam memberikan kontribusi nyata  terhadap manajemen sampah di Kawasan Wisata.

"Tak bisa dipungkiri bahwa Kawasan Wisata menjadi salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus," jelasnya.

Vera menjabarkan bahwa usaha pengelolaan sampah ini  melibatkan kerjasama dengan multi pihak yakni:

- Mulai dari peran Pemerintah Daerah yang mengelola kawasan wisata

- Peran penting petugas kebersihan dan juga pemulung dalam melakukan proses pengumpulan sampah

- Kontribusi Bank Sampah yang melakukan penerimaan dan sortir botol PET

Baca Juga: Lakukan 7 Rutinitas Ini Setiap Hari Demi Jaga Kesehatan Ginjal

Pada akhirnya diproses kembali oleh pihak Veolia yang memastikan semua sampah kemasan plastik yang telah melalui proses pengumpulan di kawasan wisata dapat diolah dengan standar yang sudah ditetapkan menjadi material rPET (recycle PET) sebagai bahan baku botol plastik baru.

Dengan pengeloaan seperti itu maka dapat mengurangi sampah ke laut dan meminimalkan emisi GRK.

Bahkan dengan pengelolaan secara bijak, memberikan nilai tambah terhadap sampah tersebut untuk menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Dengan begitu diharapkan nantinya destinasi wisata yang ada di Indonesia menjadi 'Kawasan Wisata Bersih Sampah'.

Selain bersih dari sampah, Sinta Saptarina Soemiarno, Direktur Pengurangan Sampah KLHK berharap pengelolaan sampah itu dapat terwujud sekaligus memenuhi komitmen dunia dalam upaya penanggulangan dampak perubahan iklim. (*)

Sumber: Rilis
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Rahasia Gaya Fun dan Edgy ala Julie Estelle, Ternyata Pakai Koleksi Lucu Ini