Parapuan.co - Umat Hindu merayakan Nyepi tiap tanggal 3 Maret.
Pada hari Nyepi, mereka akan menjalankan berbagai tradisi turun temurun, baik sebelum maupun sesudah hari besar ini tiba.
Perayaan Hari Raya Nyepi salah satunya bisa kamu saksikan sendiri di Pulau Bali yang kaya akan tradisinya.
Dilansir dari Kompas.com, berikut ini berbagai tradisi umat Hindu di Hari Raya Nyepi, simak ya!
1. Upacara Melasti
Tepatnya dua hari sebelum Hari Raya Nyepi tiba, umat Hindu Bali akan melaksanakan upacara Melasti dan melakukan sembahyang di laut.
Tujuan dari upacara Melasti yakni untuk menyucikan diri sebelum Nyepi, yang berarti melebur segala macam kotoran pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Dalam upacara Melasti, umat Hindu yang mengikuti acara tersebut akan mendapatkan Angemet Tirta Amerta atau air suci.
Tak hanya penyucian diri, di upacara Melasti juga akan dilakukan pembersihan dan penyucian benda sakral milik tempat ibadah.
Baca Juga: 4 Tips Hemat Persiapan Liburan ke Singapura Pakai VTL Laut, Apa Saja?
Nantinya benda tersebut akan diarak keliling desa agar untuk menyucikan desa.
Umumnya pada upacara Melasti ini akan dilengkapi dengan simbol Trimurti atau tiga dalam agama Hindu, yakni Wisnu, Siwa, dan Brahma, serta Jumpana, singgasana Dewa Brahma.
2. Tawur Kesanga atau Mecaru
Setelah upacara Melasti, tradisi berikutnya dilakukan satu hari sebelum perayaan Nyepi yakni Tawur Kesanga yang juga disebut sebagai Mecaru.
Mecaru sangat identik dengan festival ogoh-ogoh, yang biasanya dilaksanakan di Kuta, Bali.
Sebagai informasi, ogoh-ogoh yang berarti menyeramkan adalah sebuah representasi dari sifat buruk dan jahat manusia.
Ogoh-ogoh sendiri terbuat dari kerangka bambu dan bubur kertas yang dibentuk menjadi karya luar biasa, sehingga wisatawan yang melihat pasti akan takjub.
Nantinya ogoh-ogoh diarak dan dibakar sebagai lambang pembersihan diri.
Baca Juga: Dijamin Nyenyak! Berikut Tips Tidur di Penerbangan Jarak Jauh
3. Hari Raya Nyepi
Tradisi umat Hindu Bali berikutnya yakni ketika Hari Raya Nyepi tiba.
Di Bali, kegiatan Nyepi dilaksanakan selama 24 jam, dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga jam 06.00 di keesokan harinya.
Pada pelaksanaan Hari Raya Nyepi, umat Hindu akan melaksanakan empat pantangan yakni:
- Tidak boleh melakukan kegiatan
- Tidak boleh keluar rumah
- Tidak boleh mencari hiburan
- Tidak boleh menyalakan api
Bagi turis dalam negeri maupun mancanegara yang sedang berkunjung ke Bali juga harus menaati peraturan pada Hari Raya Nyepi, yakni tidak boleh keluar dari penginapan.
Baca Juga: Kota Kembang Destinasi Populer 2021, Ini Rekomendasi Wisata Keluarga di Bandung
Walaupun begitu, hendaknya jangan khawatir, pasalnya wisatawan yang menginap di hotel akan difasilitasi aktivitas menarik seperti yoga.
Bukan hanya itu saja, di saat Hari Raya Nyepi ini seluruh penduduk Bali termasuk wisatawan dapat menyaksikan indahnya langit malam yang tanpa polusi, sehingga bulan dan bintang dapat terlihat jelas.
4. Ngembak Geni
Tradisi berikutnya yaitu Ngambak geni atau bersilaturahmi ke sanak saudara.
Di saat ke Bali dan bertepatan dengan Ngembak Geni, cobalah untuk mampir ke Desa Sesetan di Denpasar.
Kawan Puan akan melihat muda-mudi yang berciuman secara bergantian, sebagai salah satu prosesi sakral untuk menolak bala.
Wah, bagaimana Kawan Puan ritual Nyepi di Bali sangat menarik ya.
Kira-kira apakah kamu tertarik untuk menyaksikan berbagai tradisi umat Hindu ini secara langsung?
(*)
Baca Juga: Bukan Hanya Indonesia, Ini Tradisi 5 Negara yang Merayakan Hari Ibu