Artinya, seseorang yang menerapkan gaya hidup frugal bukan berarti ia tidak bisa menikmati hidupnya atau membeli sesuatu yang diinginkannya.
Dengan menerapkan frugal living, kamu justru bisa menentukan skala prioritas dan menentukan sendiri hal-hal penting dalam hidup yang bisa mendatangkan kebahagiaan serta keuntungan.
Namun, tentunya tetap harus fokus pada tujuan utama yang menjadi prinsip frugal itu sendiri, yakni tujuan untuk mencapai kebebasan finansial.
“Kalau buat seseorang yang hidup frugal, bagi dia misalkan jalan-jalan itu penting, tentu dia akan menyiapkan uang untuk itu. Kalau bagi seseorang yang hidup frugal makan enak itu penting, tentu gak apa-apa mengeluarkan budget untuk makan enak,” tuturnya memberikan contoh.
Dengan kata lain, ketika menerapkan gaya hidup frugal dan dalam proses mencapai tujuan finansial, kamu tak perlu takut tidak bisa menikmati hidup seperti orang lain.
Yang membedakan orang-orang yang menerapkan gaya hidup ini adalah kemampuannya dalam mengatur keuangannya dengan memperhatikan pemasukan serta pengeluarannya.
“Jadi tetap hidup cermat, memperhatikan pengeluaran dan pemasukan kita, sehingga apa yang kita beli itu benar-benar kita nikmati value-nya dalam hidup,” tegas Ko Sam.
Ko Sam kemudian melanjutkan, pada intinya, mereka yang menerapkan frugal living harus bisa memilah apa saja hal-hal penting baginya, yang tentunya berbeda-beda tiap orang.
“Bukan berarti semuanya tidak dibeli atau membeli semuanya yang paling murah, tapi memilah dengan cermat, sedemikian rupa, sehingga pemasukan kita bisa diinvestasikan untuk mencapai kebebasan finansial tadi,” pungkasnya lagi.
Baca Juga: Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Sebaiknya Diterapkan Anak Muda