Parapuan.co - Salah satu miskonsepsi terbesar tentang frugal living yang mungkin sudah sering Kawan Puan dengar adalah bahwa gaya hidup ini sama dengan pelit.
Pasalnya, gaya hidup frugal banyak diterapkan oleh mereka yang memiliki tujuan untuk mencapai kebebasan finansial atau financial freedom.
Dalam proses mencapai tujuan kebebasan finansial tersebut, memang tak sedikit hal yang harus dikorbankan, sehingga tak heran apabila muncul miskonsepsi hingga konotasi negatif ketika mendengar frugal living.
Ya, tak cukup hanya dengan menabung, untuk mencapai kebebasan finansial, seseorang harus menerapkan gaya hidup hemat dan mengatur keuangannya sebaik mungkin.
Hal ini diungkapkan Samuel Ray, HR Professional dan Content Creator, yang telah menerapkan gaya hidup frugal untuk mencapai kebebasan finansial, yang ditargetkannya, di usia 35 tahun.
Kepada PARAPUAN, Ko Sam, panggilan akrabnya, menekankan bahwa frugal living tidak sekadar hidup yang mengedepankan hemat, tetapi juga harus cermat.
Gaya hidup frugal adalah tentang bagaimana kita dapat melihat nilai dan kualitas dari sebuah barang yang dibeli, namun bukan berarti kamu harus membeli barang dengan harga paling murah untuk meminimalisir pengeluaran.
“Jadi frugal living ini hidup cermat. Hidup cermat itu bukan berarti selalu membeli yang paling murah, tetapi kita memilah-milah dalam kehidupan kita, mana yang penting, mana yang bukan,” kata Ko Sam saat diwawancara beberapa waktu lalu.
“Jadi yang sering disalahartikan adalah kalau hidup frugal semuanya harus murah dan tidak membeli apa-apa, padahal tidak seperti itu,” lanjutnya.
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Gaya Hidup Frugal dan Minimalis
Artinya, seseorang yang menerapkan gaya hidup frugal bukan berarti ia tidak bisa menikmati hidupnya atau membeli sesuatu yang diinginkannya.
Dengan menerapkan frugal living, kamu justru bisa menentukan skala prioritas dan menentukan sendiri hal-hal penting dalam hidup yang bisa mendatangkan kebahagiaan serta keuntungan.
Namun, tentunya tetap harus fokus pada tujuan utama yang menjadi prinsip frugal itu sendiri, yakni tujuan untuk mencapai kebebasan finansial.
“Kalau buat seseorang yang hidup frugal, bagi dia misalkan jalan-jalan itu penting, tentu dia akan menyiapkan uang untuk itu. Kalau bagi seseorang yang hidup frugal makan enak itu penting, tentu gak apa-apa mengeluarkan budget untuk makan enak,” tuturnya memberikan contoh.
Dengan kata lain, ketika menerapkan gaya hidup frugal dan dalam proses mencapai tujuan finansial, kamu tak perlu takut tidak bisa menikmati hidup seperti orang lain.
Yang membedakan orang-orang yang menerapkan gaya hidup ini adalah kemampuannya dalam mengatur keuangannya dengan memperhatikan pemasukan serta pengeluarannya.
“Jadi tetap hidup cermat, memperhatikan pengeluaran dan pemasukan kita, sehingga apa yang kita beli itu benar-benar kita nikmati value-nya dalam hidup,” tegas Ko Sam.
Ko Sam kemudian melanjutkan, pada intinya, mereka yang menerapkan frugal living harus bisa memilah apa saja hal-hal penting baginya, yang tentunya berbeda-beda tiap orang.
“Bukan berarti semuanya tidak dibeli atau membeli semuanya yang paling murah, tapi memilah dengan cermat, sedemikian rupa, sehingga pemasukan kita bisa diinvestasikan untuk mencapai kebebasan finansial tadi,” pungkasnya lagi.
Baca Juga: Frugal Living, Gaya Hidup Hemat yang Sebaiknya Diterapkan Anak Muda
“Meskipun kebebasan finansial itu kebebasan jangka panjang, ya. Bagi sebagian orang mungkin 10 tahun lagi, 20 tahun lagi," ungkap Ko Sam.
Ayah satu anak ini pun melanjutkan, "Tapi dengan pola hidup frugal ini, akhirnya aku bisa melihat mimpi untuk bebas finansial itu bisa tercapai."
Ko Sam sendiri menerapkan prinsip yang sama dalam kesehariannya untuk mencapai kebebasan finansial di usia yang tadi telah ditentukannya.
Misalnya, ia mengaku cukup disiplin dalam mengeluarkan uang untuk makanan dengan menghindari jajan di luar dan lebih memilih membuat camilan atau minuman sendiri di rumah.
“Kemudian untuk groceries juga, kami berusaha untuk belanja dari tempat yang dekat dengan rumah, seperti pasar, tukang sayur, yang benar-benar dekat dengan sekitar kami. Jadi kami juga bisa masak sendiri untuk menghemat,” katanya.
Kendati demikian, Ko Sam tetap memiliki budget besar untuk kebutuhan lain yang menjadi prioritasnya, misalnya saja untuk membeli ponsel.
“Tapi, di sisi lain, ada juga pengeluaran besar yang tetap dikeluarkan. Misalnya, kami tetap menabung untuk ganti gadget, misalnya yang mahal. Buat sebagian orang mungkin berpikir kenapa enggak beli yang lebih murah? Nah, aku merasa lebih cocok dan bisa bekerja dengan ponsel merek ini,” jelas pria yang saat ini masih bekerja sebagai karyawan itu.
Kawan Puan, gaya hidup frugal bukan berarti kamu harus membatasi diri sendiri secara berlebihan dengan membeli barang-barang serba murah, ya.
Baca Juga: Bukan Pelit, Ini Alasan Kamu Harus Terapkan Frugal Living untuk Atur Keuangan
Cermat dalam berhemat ketika menerapkan frugal living merupakan kunci yang bisa membawamu mencapai kebebasan finansial, tetapi tetap memberikan kebebasan bagi kamu menikmati hasil kerja kerasmu. (*)