Selain diiming-imingi bonus ketika berhasil mengajak nasabah baru, anggota lama yang sudah bergabung juga akan diajak menginvestasikan kembali keuntungannya agar skemanya tidak terputus.
Skema ponzi ini hanya akan berakhir apabila tidak ada lagi rekrutmen baru. Ketika hal ini terjadi, pengelola biasanya akan kabur membawa uang anggota lain yang sudah diterimanya.
2. Menjanjikan keuntungan tinggi dan bebas risiko
Lebih dari itu, pelaku arisan bodong kerap memberikan iming-iming keuntungan melimpah yang tidak masuk akal.
Biasanya tingkat imbal hasil yang ditawarkan bisa mencapai ratusan persen dalam setahun tanpa adanya risiko kerugian.
Padahal, dalam berinvestasi legal saja, keuntungan besar juga diikuti dengan risiko yang besar pula.
3. Menggalakkan promosi yang mewah
Untuk meyakinkan para anggotanya, tawaran untuk mengikuti arisan bodong mengadakan acara seminar yang diadakan di tempat mewah, seperti hotel berbintang.
Dalam kesempatan tersebut, mereka akan memperlihatkan sosok investor sukses yang telah berhasil membeli barang-barang mewah dari keuntungan investasi tersebut.
Baca Juga: Marak Arisan Online, Ini Saran Pakar agar Tidak Terjebak Penipuan