6 Perbuatan yang Dijadikan Stigma, padahal Sehat untuk Tubuh dan Mental

Ericha Fernanda - Senin, 7 Maret 2022
Perbuatan yang sering dijadikan stigma padahal lazim dilakukan
Perbuatan yang sering dijadikan stigma padahal lazim dilakukan diignat

Parapuan.co - Jelang Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2022, stigma sosial masih sering disalahartikan dan ditujukan pada perempuan.

Stigma adalah sebuah aib atau ketidaksetujuan masyarakat terhadap sesuatu, seperti perbuatan dan kondisi.

Pasalnya, gagasan tentang bagaimana melakukan sesuatu berakar pada norma-norma masyarakat, dan banyak di antaranya tidak masuk akal.

Stigma menjadikan banyak perempuan malu ketika melakukan suatu perbuatan yang tidak disetujui orang lain, padahal normal dan lazim dilakukan. 

Melansir Bright Side, inilah beberapa tindakan yang biasanya memiliki reputasi buruk di mata orang lain, tapi bisa sangat baik bagi mereka yang melakukannya. Yuk, simak!

1. Mengambil keputusan atas tubuh sendiri

Tubuh adalah otoritas penting bagi setiap orang, jadi pengambilan keputusan atas bentuk hingga perubahan adalah hak pribadi.

Misalnya, perihal kehamilan, perempuan perlu dilibatkan dan pemilik keputusan utama apakah mereka ingin hamil atau tidak.

Pengambilan keputusan atas tubuh sendiri sangat penting untuk menetapkan batasan, serta menjaga kesehatan fisik dan mental.

Baca Juga: 5 Keputusan Hidup yang Tak Perlu Malu Diambil, Percaya Diri dengan Pilihanmu!

2. Melakukan sesuatu sendirian

Baru-baru ini, banyak terjadi pelanggaran privasi dengan merekam seseorang secara diam-diam saat melakukan aktivitas sendirian, misalnya makan di restoran, nonton bioskop, dan lain-lain. 

Stigmatisasi pada seseorang yang pergi sendirian adalah tidak memiliki teman, pasangan, atau kurang pergaulan.

Padahal perbuatan itu bukanlah aib, tapi normal dilakukan untuk setiap orang tanpa diharuskan memiliki alasan.

3. Mengatakan tidak kepada orang lain

Menolak permintaan orang lain yang sebenarnya tidak kamu inginkan mungkin menyebabkan ketidaknyamanan dan perasaan bersalah.

Namun, mengatakan tidak sangat penting untuk kesejahteraan mentalmu dan memperkuat harga dirimu.

4. Menjauhi keluarga yang toksik

Tidak semua orang memiliki hubungan baik dengan keluarga, adanya penindasan, kekerasan, atau kebencian dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Baca Juga: 7 Tipe Keluarga Toksik, Salah Satunya Pura-Pura Bahagia

Berkecimpung dengan keluarga toksik sangat berbahaya bagi kesehatanmu secara keseluruhan, baik fisik atau pun mental.

Menjauhi keluarga toksik perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan menjaga keseimbangan emosionalmu.

5. Membuat kesalahan

Membuat kesalahan adalah bagian dari pembelajaran, dan dikritik karena kamu melakukan kesalahan secara tidak sengaja tidaklah bijak.

Padahal, dengan melakukan kesalahan kamu mendapatkan pengalaman yang akan membantumu memperbaiki diri di masa depan.

Selain itu, mengajarkanmu untuk lebih rendah hati, kritis, dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

6. Berbicara pada diri sendiri

Berbicara pada diri sendiri saat sedang beraktivitas membuat orang lain kerap berprasangka negatif.

Padahal, mengungkapkan pikiran dan membicarakannya membantu mengatur urusan dengan lebih baik.

Selain itu, berbicara pada diri sendiri dapat meningkatkan ingatan, memperjelas ide-ide, dan mengurangi rasa kesepian.

Nah, apakah kamu juga pernah mengalami stigma seperti ini?

Baca Juga: 4 Cara Melakukan Self Love agar Lebih Bisa Menerima Diri Sendiri

Sumber: Bright Side
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja