Selain itu, perempuan yang sedang menjalani terapi hormon juga acapkali merasakan vaginanya lebih becek dari biasanya.
Penyebab vagina basah yang tidak normal
Di luar kondisi normal, terdapat penyebab vagina basah karena adanya masalah kesehatan tertentu, di antaranya:
- Infeksi jamur
Masalah kesehatan ini ditandai dengan timbulnya cairan kental, putih, mirip keju cottage di vagina.
Adapun gejala infeksi jamur yakni vagina basah, gatal, panas seperti terbakar, perih, dan hubungan seks terasa menyakitkan.
- Bakteri vaginosis
Masalah kesehatan reproduksi perempuan ini membuat vagina gatal dan panas.
Selain itu, vagina basah dengan cairan berwarna putih, abu-abu, atau kuning yang berbau amis.
- Infeksi menular seksual
Jenis infeksi menular seksual yang bisa menyebabkan vagina basah dengan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan adalah trikomoniasis.
Adapun gejala dari masalah kesehatan tersebut adalah vagina basah dengan cairan berbuih, memiliki bau tak sedap, gatal, dan panas.
Rasa tak nyaman tersebut kerap muncul terutama setelah menstruasi.
Nah, itulah penyebab kondisi kesehatan reproduksi perempuan berupa vagina basah. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kesehatan Reproduksi Perempuan: Mengenal Penyebab Pendarahan Vagina
(*)