“Laki-laki tidak menangis”
Laki-laki adalah manusia yang juga memiliki masa sulit dalam hidup, seperti kematian orang yang dicintai, kesehatan mental buruk, atau hari buruk di tempat kerja.
Tentu saja, masa sulit kerap membuat seseorang merasa sedih, putus asa, marah, atau bahkan menangis.
Mengekspresikan emosi itu wajar. Sebaliknya, memendam emosi dapat merusak kesejahteraan mental.
Laki-laki juga boleh mengekspresikan emosi dan merasa tidak baik-baik saja, seperti menangis atau merasa lemah.
Namun, adanya seksisme yang berkembang di masyarakat dengan mengharuskan laki-laki kuat dan tidak menangis, justru membuat mereka juga tertekan.
Menangis kerap dipandang sebagai tanda kelemahan, padahal mengeluarkan emosi adalah normal bagi siapa pun.
Jadi, itulah kalimat seksis yang sering diterima laki-laki yang wajib kita hindari untuk diucapkan dalam keseharian ya, Kawan Puan.
(*)
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Seksisme Bisa Merusak Hubungan dengan Pasangan