Istilah steet sircuit ini merujuk pada fungsi balapan yang lebih besar, di mana jika tidak ada balapan makan sirkuit ini dapat berfungsi sebagai atraksi pariwisata.
Jalur utama sirkuit ini dapat digunakan untuk kegiatan rekreasi seperti berlari, joging, atau sekedar menikmati pemandangan menakjubkan. Namun, jalur utama tetap terbatas bagi masyarakat umum.
3. Sentuhan Nusantara di Lintasan
Meski berstandar internasional, namun sirkuit ini juga memasukkan aksen lokal dalam desain lintasannya.
Terdapat aksen lokal di permukaan jalur Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, yaitu corak Subahnale yang merupakan corak tenun yang berasal dari Suku Sasak di Pulau Lombok.
Subahnale dalam bahasa Suku Sasak artinya tasbih atau penyucian.
Suku Sasak percaya bahwa nama ini datang dari kebiasaan perempuan lokal Sasak yang selalu mengucap kalimat tasbih saat menenun dengan pola tersebut.
Pola ini dapat ditemukan di area run-off atau aspal luar dari pojok ke-15 dan 16 dari Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.
Baca Juga: Ini Alasan Presiden Jokowi Tak Boleh Ikut Konvoi Pembalap MotoGP Mandalika