Miris Pengakuan Ibu Aniaya Anak Kandung di Brebes, Ini Pentingnya Mengenali dan Mengatasi Luka Inner Child

Dinia Adrianjara - Senin, 21 Maret 2022
Pelaku penganiaya 3 anak kandung ditangkap polisi dan dibawa ke Mapolres Brebes, Minggu (20/3/2022).
Pelaku penganiaya 3 anak kandung ditangkap polisi dan dibawa ke Mapolres Brebes, Minggu (20/3/2022). (Kompas.com/ Tresno Setiadi)

Sebagian menyoroti kesehatan mental ibu dan pentingnya menyembuhkan luka inner child yang dibawa sejak kecil.

Inner child yang dibawa dari kecil hingga dewasa seringkali membuat seseorang, termasuk perempuan, merasa tidak berharga.

Psikolog anak Anastasia Satriyo mengatakan perempuan yang merasa tak berharga cenderung rentan terhadap hubungan toksik dan melakukan hal-hal yang membahayakan diri.

"Anak perempuan yang tumbuh dewasa dengan luka inner child yang tidak disadari akan memiliki konsep diri yang sangat intens merasa tidak berharga/low of self worth, lebih rentan melakukan tindakan yang membahayakan diri,” jelas Anastasia kepada PARAPUAN beberapa waktu lalu.

Selain itu, kita juga sulit untuk benar-benar merasa bahagia seutuhnya. Karena, kita masih menyimpan luka yang begitu dalam dari inner child.

“Lebih rentan terjebak di relasi toksik, karena merasa keberhargaan diri datangnya dari pengakuan pasangan/orang lain bukan dari diri sendiri.

"Susah benar-benar merasa bahagia dengan diri dan hidup karena merasa diri sendiri adalah gelas kosong yang harus terus menerus diisi "cinta"/perhatian oleh orang lain," pungkasnya.

Kondisi inilah yang kemudian membuat seseorang tak punya pengalaman tentang rasa aman secara emosi, tidak merasa didengarkan dan ditemani.

Baca Juga: Wah, Ternyata Dehidrasi Berkontribusi Pada Depresi! Ini Penjelasannya



REKOMENDASI HARI INI

Borong Perlengkapan Ibu dan Bayi di Waktunya IMBEX Berd15kon!