Parapuan.co - Sambut Bulan Ramadan pada April esok, berpuasa adalah ibadah wajib bagi seluruh umat muslim di dunia.
Meski begitu, anak-anak yang belum balig (cukup umur) atau mencapai masa pubertas belum diwajikan berpuasa Ramadan.
Khususnya di Indonesia, setiap orang harus menahan untuk tidak makan dan minum sekitar 11 hingga 13 jam.
Menurut Dokter Spesialis Anak Primaya Evasari Hospital, dr Desy Dewi Saraswati SpA, tidak ada salahnya melatih anak puasa Ramadan sejak dini.
Melansir Kompas.com, ada tiga cara yang perlu diperhatikan orang tua saat mengajarkan anak berpuasa. Yuk, simak!
1. Usia ideal berpuasa bagi anak-anak
Pertama, usia 4 tahun. Kondisi kesehatan anak secara fisik maupun mental cukup baik di usia ini, maka orang tua boleh mengajarkan anak berpuasa.
Namun, Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Barat dr Ayi Dilla Septarini Sp.A mengatakan, karena masih balita tidak seharusnya berpuasa penuh seharian.
"Pada usia 4 tahun, anak cukup hanya dilatih dengan puasa selama 3-4 jam tanpa makan," ujar dr Ayi.
Baca Juga: Puasa Sebentar Lagi, Ini 5 Tips Seru untuk Ajarkan Anak Berpuasa
Kedua, usia 5-7 tahun. Anak-anak dalam rentang usia ini dikategorikan sebagai usia yang cukup untuk menanamkan pengertian tentang puasa dan makanannya.
"Idealnya, para orangtua dapat mulai mengajak anak belajar berpuasa saat mereka sudah berusia 7 tahun," kata dr Desy.
"Pada usia ini, anak-anak cenderung sudah mulai berpikir kritis. Inilah masa-masa paling penting dalam kehidupan mereka," imbuh dr Ayi.
2. Ajak aktivitas menyenangkan
Menurut dr Ayi, masa-masa awal anak berlatih puasa merupakan masa penyesuaian tubuh terhadap rasa lapar.
Sehingga, saat awal anak mencoba berpuasa, mungkin mereka akan terlihat lemas dan mengantuk.
"Biarkan mereka menghabiskan waktu tidur siang. Namun, jangan sampai berlebihan," kata dr Ayi.
"Ajak anak melakukan berbagai aktivitas seperti belajar, mengaji, membaca buku, mewarnai, atau aktivitas yang menyenangkan lainnya," imbuhnya.
Baca Juga: 7 Perilaku Anak yang Sebaiknya Tidak Dilarang Orang Tua, Apa Saja?
3. Buka puasa secara bertahap
Berpuasa bagi anak belum balig adalah masa belajar. Maka itu, sebaiknya orang tua tidak memaksa mereka untuk berbuka puasa di waktu yang sama denganmu.
"Sesuaikanlah waktu berbuka puasa secara bertahap, sesuai dengan kemampuan masing-masing anak," saran dr Ayi.
"Perlu diingat, puasa bagi anak bukan berarti tidak boleh makan selama seharian penuh, tetapi menunda waktu makan siang mereka saja," lanjutnya.
Pada tahap awal latihan berpuasa, jika anak biasanya sarapan sekitar jam 07.00, orang tua bisa menunda sarapan mereka menjadi jam 09.00 atau 10.00 sebagai latihan menahan lapar.
Setelah sarapan yang tertunda, ajak kembali anak melanjutkan puasanya dengan mengizinkannya makan lagi pada pukul 15.00.
Selanjutnya, ajarkan untuk berpuasa lagi hingga waktu magrib untuk buka puasa bersama keluarga.
Jika anak masih belum mampu bertahan atau sangat lemas, berikanlah mereka sedikit kelonggaran.
Baca Juga: 5 Tips Mengasuh Anak agar Tidak Keras Kepala, Salah Satunya Akui Emosi
Seiring berjalannya waktu dalam satu bulan, anak biasanya akan memiliki peningkatan ketahanan untuk menahan lapar.
Karena terbiasa berpuasa, bisa jadi pada akhir Ramadan, anak-anak mampu tidak sarapan hingga jam 12 siang.
Jadi, itulah berbagai cara mengajarkan anak puasa Ramadan pertama kali, ya, Kawan Puan. (*)