Parapuan.co - Tinggal beberapa hari lagi umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan puasa ya, Kawan Puan.
Perlu dicatat bahwa memang selama bulan puasa, orang-orang tidak akan makan dan minum selama beberapa jam, namun di saat berbuka justru mengonsumsi makanan manis serta berbagai gorengan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Berdasarkan siaran pers yang diterima PARAPUAN dari CBComm Media Relations diungkapkan dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK, dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk, bahwa kadang banyak orang yang suka lengah menjaga asupan nutrisi berkualitas dan mudah khilaf ketika tersaji banyak makan enak saat berbuka di bulan puasa.
"Padahal saat berpuasa, banyak orang cenderung mengurangi aktivitas fisik karena khawatir membatalkan ibadah puasa. Hal ini menimbulkan risiko sedentary lifestyle," ujar dr. Sheena.
Sedentary lifestyle sendiri merupakan gaya hidup yang minim dengan aktivitas fisik.
Apabila gaya hidup tersebut dikombinasikan dengan pola diet kurang sehat, maka lebih berisiko kolesterol.
"Tanpa disadari, kita suka berbuka puasa dengan makanan yang mengandung kolesterol tinggi, seperti daging berlemak, jeroan, junk food, atau makanan tinggi lemak jenuh lainnya, seperti makanan atau minuman bersantan, gorengan, sebagai reward setelah berpuasa selama belasan jam," jelasnya,
Dari hal tersebut alhasil bisa membuat kadar kolesterol jahat dalam tubuh pun meningkat.
Lantas bagaimana cara menjaga kadar kolesterol selama bulan puasa?
Baca Juga: 5 Rahasia agar Kulit Tetap Kencang Selama Puasa di Bulan Ramadan
Dr. Sheena mengungkapkan ada empat tips mengendalikan kadar kolesterol saat puasa di bulan Ramadan, catat ya:
1. Mengadopsi pola makan gizi seimbang yang terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, lemak baik, dan tinggi serat.
2. Kemudian, disarankan juga mengurangi konsumsi makanan-makanan dengan kandungan lemak jenuh yang berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.
3. Meningkatkan aktivitas fisik serta berolahraga selama 15-30 menit, sebanyak 3-5 kali seminggu secara rutin.
4. Hindari merokok.
5. Mengelola stres.
Selain menerapkan gaya hidup sehat, dr. Sheena menyarankan untuk mengonsumsi plant stanol ester dalam jumlah memadai untuk membantu mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh.
Plant Stanol Ester (PSE) merupakan senyawa yang terdapat pada biji gandum, sayuran dan buah, yang mampu menurunkan kolesterol jahat hingga sebelas persen selama dua minggu.
Dan untuk mendapatkan hasil efektif dalam menurunkan kolesterol, disarankan mengonsumsi 2-3 gram plant stanol setiap hari.
Baca Juga: Apa itu Penyakit Epilepsi? Kenali Faktor Risiko dan Gejalanya
Sayangnya, untuk mendapatkan 2-3 gram plant stanol setiap hari tidaklah mudah.
Sebagai gambaran, ketika mengonsumsi 161 gram kacang almond atau 120 gram kacang mete kita hanya mendapatkan 100 miligram plant stanol.
Beberapa jenis sayur dan buah bahkan mengandung lebih sedikit plant stanol.
Hal ini tentu menjadi lebih sulit bagi orang-orang yang tidak gemar mengonsumsi buah dan sayur.
Walau begitu, kamu tak perlu khawatir untuk mendapatkan plant stanol, karena saat ini sudah mudah didapatkan dalam bentuk suplemen.
Suplemen bisa ditemukan di gerai-gerai ritel modern dan tradisional.
Dr. Sheena melanjutkan bahwa stanol dan sterol itu adalah serat pangan dalam tumbuhan yang berfungsi menstabilkan membran dan sebagai pembentuk zat-zat kimia pada tumbuhan.
"Stanol dan sterol merupakan komponen bioaktif, yang memiliki fungsi dan struktur menyerupai kolesterol, tetapi sedikit berbeda pada rangkaian biokimianya," paparnya.
Di mana stanol ini tidak larut di dalam air, sehingga memerlukan proses esterifikasi dalam proses penyerapannya, itulah mengapa disebut plant stanol ester.
"Dengan struktur mirip kolesterol, plant stanol ester dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol dalam tubuh," tutur dr. Sheena.
Sebagai informasi, untuk mengecek kadar kolesterol bisa dengan medical check-up rutin, apabila naik maka bisa segera mengonsumsi plant stanol ester. (*)
Baca Juga: Tips Mencegah Serangan Asam Urat, Salah Satunya Minum Banyak Air