Tak berhenti di situ, namanya sebagai penulis skenario semakin melambung tinggi setelah film Habibie & Ainun yang ia tulis bersama Ifan Adriansyah Ismail dirilis dan mendapat respons positif.
Lewat film yang meraih total 4,5 juta penonton itu, Gina dan Ifan berhasil menorehkan prestasi dengan membawa pulang Piala Citra untuk Penulis Skenario Film Terbaik di Festival Film Indonesia 2013.
Pada tahun 2017, Gina S. Noer kemudian menulis skenario film thriller remaja, yakni Posesif, yang disutradarai oleh Edwin.
Kiprahnya sebagai sutradara perempuan di industri film Indonesia dimulai pada 2019 melalui film Dua Garis Biru yang naskahnya juga ditulis sendiri olehnya.
Kawan Puan mungkin juga sudah menonton film yang dibintangi Adhisty Zara dan Angga Yunanda tentang dua remaja yang terjeremus ke dalam seks bebas sekaligus konflik orang tua itu.
Walaupun sempat tersandung kontroversi dan beredar penolakan penayangan film tersebut, Dua Garis Biru berhasil mencatat lebih dari 2,5 juta penonton.
Terbaru, beberapa waktu lalu, Gina S. Noer kembali dengan film garapannya di layar lebar yang berjudul Cinta Pertama, Kedua, & Ketiga, dibintangi oleh Putri Marino dan Angga Yunanda.
Cerita Gina S. Noer sebelum terjun ke industri film
Melansir Kompas.com, sebelum akhirnya menjadi penulis skenario dan sutradara independen, Gina mengaku banyak membuka diri dengan siapa pun untuk memperluas relasinya.
Baca Juga: Mengenal Sosok Ratna Asmara, Sutradara Perempuan Pertama di Indonesia