Parapuan.co - Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang sangat sensitif.
Bahkan untuk mengomunikasikan perasaan mereka, kucing akan memberikan isyarat melalui bahasa tubuh dan vokalisasi seperti mengeong.
Dengan mengamati tubuh, kaki, gerakan telinga, ekor, dan bulu kucing akan membantu Kawan Puan memahami emosi yang sedang dirasakan oleh kucing peliharaan.
Demikian pula dengan vokalisasi kucing atau suara yang ia keluarkan.
Mengidentifikasi vokalisasi yang berbeda-beda seperti mengeong dan mendengkur juga menambah pengetahuan Kawan Puan tentang emosinya.
Menurut laman Cuteness, begini cara mengidentifikasi emosi yang dirasakan oleh kucing peliharaan.
1. Rasa takut dan cemas
Salah satu tanda ketakutan paling jelas yang ditunjukkan oleh kucing adalah menarik telinganya ke belakang.
Mata kucing yang ketakutan akan terbuka lebar begitu pun dengan pupil matanya.
Baca Juga: Punya Sifat Sensitif, 3 Hal Ini Bisa Bikin Kucing Peliharaan Marah dan Agresif
Kucing juga akan berjongkok lebih dekat ke tanah atau melengkungkan punggungnya dan mengangkat bulu di punggung dan ekornya.
Ekornya akan bergerak maju mundur serta kumisnya rata ke wajahnya.
Selain itu, kucing yang sangat ketakutan dapat mendesis atau menyerang dengan cakarnya, terutama jika seseorang mendekatinya dan kucing tidak dapat melarikan diri.
2. Amarah dan penyerangan
Kucing peliharaan yang menyerang akan menunjukkan pupil dan telinga yang ditarik ke belakang atau ke samping, tetapi sebagian masih tegak.
Kumis kucing juga bakal berubah jadi kaku dan posisinya terdorong ke depan.
Sementara itu, rambut atau bulu di sepanjang punggungnya bisa berdiri dan ekornya bisa bergerak perlahan atau cepat dari sisi ke sisi.
Tanda lain kucing sedang menyerang adalah menggeram serta mendesis.
Baca Juga: Ciri-Ciri Kucing Kelebihan Berat Badan dan Risikonya untuk Kesehatan
Jangan melakukan kontak mata langsung atau mendekati kucing saat marah atau agresif karena kamu bisa tercakar dan mendapatkan gigitan mereka.
3. Stres dan frustasi
Kucing peliharaan biasanya akan menjadi frustrasi jika tidak dapat mencapai suatu objek atau tempat yang diinginkannya.
Ini bisa membuat kucing memiliki mata lebar dan kumis ditekan ke depan.
Jika tidak bisa lebih dekat ke objek perhatiannya, kucing akan berdiri di dekatnya dan melangkah serta mulai mengeong.
Sedangkan jika kucing peliharaan frustrasi karena rangsangan yang berlebihan, kucing akan menarik telinganya ke belakang, melebarkan pupilnya, dan menggerakkan ekornya dari satu sisi ke sisi lain.
Nah, Kawan Puan, itu tadi beberapa cara mengidentifikasi kondisi emosional yang dialami oleh kucing peliharaan lewat perilakunya.
Mulai dari rasa takut hingga stres dan frustasi, perasaan kucing itu bisa kita ketahui lewat tingkah laku yang ia tunjukkan.
Meski umum terjadi, sebagai pemilik kamu perlu memahami dengan baik bagaimana kondisi kucing peliharaan, baik secara fisik maupun emosionalnya!
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Ini Risiko Scabies pada Kucing Menurut Dokter Hewan
(*)