Parapuan.co - Hari Kesehatan Sedunia diperingati setiap tanggal 7 April.
Ini menjadi momentum untuk kita lebih waspada dan memperhatikan kesehatan.
Terlebih lagi, ada beberapa jenis penyakit yang lebih rentan dialami oleh perempuan.
Seperti diketahui, tubuh perempuan dapat melakukan beberapa hal luar biasa, seperti mengandung, melahirkan hingga memecahkan rekor dunia untuk umur panjang.
Tetapi menjadi perempuan juga berarti Kawan Puan lebih rentan terhadap penyakit tertentu.
Tentu saja, tidak semua orang cocok dengan sistem biner laki-laki dan perempuan yang ketat. Tapi, secara umum, 7 kondisi ini mempengaruhi lebih banyak perempuan daripada laki-laki, seperto dikutip dari Insider.
1. Kecemasan
Kekhawatiran adalah bagian normal dari manusia. Tapi dengan gangguan kecemasan, kekhawatiran bisa menjadi ekstrem dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari.
Perempuan dua kali lebih mungkin dibandingkan pria untuk didiagnosis dengan gangguan kecemasan dalam hidup mereka, menurut US Department of Health and Humans Services Office on Women's Health (OWH).
Gangguan ini adalah masalah medis yang nyata, dan ada perawatan yang dapat membantu. Kawan Puan bisa coba menemukan terapi yang cocok untukmu.
Baca Juga: Hari Kesehatan Sedunia, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh saat Puasa
2. Depresi
Sama seperti kecemasan, perempuan dua kali lebih mungkin didiagnosis menderita depresi dibandingkan pria.
Tidak ada satu penyebab depresi, tetapi fluktuasi kadar hormon perempuan selama siklus menstruasi, kehamilan, periode postpartum, dan menopause dapat meningkatkan risiko depresi wanita.
Stres, riwayat keluarga, rasa sakit, dan masalah medis juga dapat menjadi faktor penyebabnya. Dan, seperti halnya kecemasan, depresi dapat diobati.
3. Osteoporosis
Pada osteoporosis, tulang menjadi lemah dan lebih mudah patah.
Usia adalah salah satu faktor risiko penting, semakin tua, semakin tinggi kemungkinan kamu akan mengalami osteoporosis pada perempuan. Tetapi menurut OWH, diperkirakan 10 juta orang Amerika menderita osteoporosis dan 80% di antaranya adalah perempuan.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada perempuan karena beberapa alasan. Pertama, perempuan cenderung memiliki tulang yang lebih kecil dan kurang padat dibandingkan pria.
Kedua, pengeroposan tulang meningkat ketika kadar estrogen turun setelah menopause. Ketiga, perempuan sering hidup lebih lama daripada pria dan hidup lebih lama meningkatkan risiko osteoporosis.
Baca Juga: Dengarkan Tubuhmu, Ini 7 Makanan Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Perempuan
Kanker payudara masih dapat terjadi pada pria tetapi tidak mengherankan, itu sekitar 100 kali lebih sering terjadi pada perempuan, menurut American Cancer Society (ACS).
Saat ini, risiko rata-rata seorang wanita di AS terkena kanker payudara dalam hidupnya adalah sekitar 12%, catatan ACS.
Ada beberapa faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan, seperti bertambahnya usia dan memiliki gen tertentu yang diturunkan, tetapi ada juga kebiasaan sehari-hari yang dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini, seperti membatasi asupan alkohol dan tetap aktif.
5. Kondisi autoimun
Ada lebih dari 80 penyakit autoimun yang berbeda, kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sehatnya sendiri.
Penyakit celiac adalah salah satu contohnya, menurut OWH. Ketika orang dengan penyakit celiac makan gluten (protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye), tubuh mereka menyerang usus kecil.
6. Stroke
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Internasional, Ini Tips Menerapkan Puasa Sehat
Stroke merupakan penyumbatan aliran darah ke otak yang berpotensi fatal dan membunuh lebih banyak perempuan daripada pria.
Beberapa faktor risiko stroke berlaku untuk semua orang, seperti
tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, riwayat keluarga, dan merokok.
Tetapi menurut NIH terdapat faktor risiko lain unik untuk perempuan.
Ini termasuk mengambil kontrol pil kelahiran, hamil, menggunakan terapi penggantian hormon saat menopause, dan sering mengalami migrain.
7. Infeksi saluran kemih (ISK)
Faktanya perempuan mengalami infeksi saluran kemih (ISK) yang menyiksa hingga 30 kali lebih sering daripada pria.
Salah satu alasan hal ini terjadi adalah bahwa uretra, saluran yang membawa urin keluar dari tubuh, lebih pendek pada perempuan daripada pria.
Ini memudahkan bakteri penyebab ISK masuk ke kandung kemih.
OWH juga menambahkan bahwa pada perempuan, vagina dan anus terletak di dekat uretra.
(*)