Soekarno mengaku banyak belajar mengenai arti cinta dan cara mencintai.
"Dia tidur bersama kami, tinggal bersama kami, memakan apa yang kami makan, tetapi dia tidak mendapat gaji sepeser pun," tutur Soekarno di bukunya.
"Dialah yang mengajarku mengenal kasih sayang. Sarinah mengajariku untuk mencintai rakyat. Rakyat kecil," cerita Soekarno pada Cindy Adams yang menulis buku “Soekarno Penyambung Lidah Rakyat,” tambahnya.
Membahas alasan Sarinah tidak digaji saat mengasuh dirinya, Soekarno menjelaskan jika konsep membayar upah bagi pekerja rumah tangga belum dikenal.
Soekarno juga menceritakan, saat Sarinah sedang memasak di dapur, ia akan duduk di sebelahnya untuk menemani.
Kemudian Sarinah berpesan kepada dirinya.
“Di atas segalanya engkau harus mencintai ibumu. Tapi berikutnya engkau harus mencintai rakyat kecil. Engkau harus mencintai umat manusia," kata Sarinah.
Soekarno diketahui sangat dekat dengan Sarinah, bahkan saat tidur pun, ia tidak bisa lepas dari perempuan tersebut.
Ke mana Sarinah pergi, Soekarno kecil akan selalu mengikutinya.
“Bagiku dia adalah satu kekuasaan yang paling besar dalam hidupku,” ujar Soekarno.
Kawan Puan, demikian tadi hal-hal mengenai sosok Sarinah yang kini namanya diabadikan menjadi pusat perbelanjaan. (*)