Sarinah, Pengasuh Soekarno yang Namanya Diabadikan Jadi Pusat Perbelanjaan

Aulia Firafiroh - Selasa, 12 April 2022
Sosok Sarinah
Sosok Sarinah Parapuan

Parapuan.co- Siapa yang tidak mengetahui pusat perbelanjaan Sarinah, yang merupakan mal pertama di Indonesia.

Pembangunan Sarinah diketahui salah satu proyek mercusuar Presiden Soekarno pada 1962.

Hingga kini, Sarinah masih tetap bertahan dan menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat.

Usut punya usut, ternyata nama "Sarinah" yang diberikan oleh Soekarno tersebut, merupakan nama pengasuhnya saat kecil.

Nama tersebut diberikan Soekarno sebagai penghormatannya terhadap sosok ibu dan penghormatan terhadap pengasuhnya.

Ternyata banyak fakta menarik mengenai sosok Sarinah yang perlu Kawan Puan ketahui.

Berdasarkan berbagai sumber, berikut profil Sarinah dan beberapa fakta tentang dirinya.

Menurut Kompas.com, Sarinah adalah pengasuh Soekarno saat dirinya masih tinggal di Jawa Timur.

Saat berusia enam tahun, Soekarno kecil ikut orangtuanya pindah dari Surabaya ke Mojokerto.

Baca juga: Trisni Puspitaningtyas, Perempuan di Balik Kejayaan Mall Sarinah

Ia kemudian mengenal Sarinah.

Bagi keluarga Raden Sukemi Sosrodiharjo, ayah Soekarno, Sarinah bukan pelayan dalam pengertian Barat.

Namun Sarinah telah dianggap menjadi bagian dari keluarga. Sarinah diketahui tidak menikah.

Bahkan selama tinggal bersama keluarga Sukemi, Sarinah juga tidak menerima gaji.

Lewat buku Sarinah, Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia, ayahanda mantan Presiden Megawati Soekarnoputri ini menceritakan arti Sarinah bagi dirinya.

Dari Sarinah, Soekarno belajar mengenai bagaimana caranya mencintai rakyat 'kecil'.

"Saya namakan kitab ini Sarinah sebagai tanda terima kasih saya kepada pengasuh saya ketika saya masih kanak-kanak," demikian kata pengantar buku tersebut.

“Pengasuh saya bernama Sarinah, ia 'mbok' saya. Ia membantu ibu saya, dan dari dia saya menerima banyak rasa cinta dan rasa kasih. Dari dia saya banyak mendapatkan pelajaran mencintai “orang kecil”. Dia sendiri pun “orang kecil”, tetapi budinya selalu besar,” ujar Soekarno lewat bukunya.

Soekarno belajar arti 'cinta' dari sosok Sarinah

Baca juga: Profil Fetty Kwartati, Salah Satu Sosok Perempuan yang Mengembalikan Kejayaan Sarinah

Soekarno mengaku banyak belajar mengenai arti cinta dan cara mencintai.

"Dia tidur bersama kami, tinggal bersama kami, memakan apa yang kami makan, tetapi dia tidak mendapat gaji sepeser pun," tutur Soekarno di bukunya.

"Dialah yang mengajarku mengenal kasih sayang. Sarinah mengajariku untuk mencintai rakyat. Rakyat kecil," cerita Soekarno pada Cindy Adams yang menulis buku “Soekarno Penyambung Lidah Rakyat,” tambahnya.

Membahas alasan Sarinah tidak digaji saat mengasuh dirinya, Soekarno menjelaskan jika konsep membayar upah bagi pekerja rumah tangga belum dikenal.

Soekarno juga menceritakan, saat Sarinah sedang memasak di dapur, ia akan duduk di sebelahnya untuk menemani.

Kemudian Sarinah berpesan kepada dirinya.

“Di atas segalanya engkau harus mencintai ibumu. Tapi berikutnya engkau harus mencintai rakyat kecil. Engkau harus mencintai umat manusia," kata Sarinah.

Soekarno diketahui sangat dekat dengan Sarinah, bahkan saat tidur pun, ia tidak bisa lepas dari perempuan tersebut.

Ke mana Sarinah pergi, Soekarno kecil akan selalu mengikutinya.

“Bagiku dia adalah satu kekuasaan yang paling besar dalam hidupku,” ujar Soekarno.

Kawan Puan, demikian tadi hal-hal mengenai sosok Sarinah yang kini namanya diabadikan menjadi pusat perbelanjaan. (*)

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja