Cegah Bobot Naik, Ahli Gizi Ungkap Tips Konsumsi Makanan Bersantan saat Lebaran

Ericha Fernanda - Minggu, 1 Mei 2022
Tips konsumsi makanan bersantan saat lebaran
Tips konsumsi makanan bersantan saat lebaran MielPhotos2008

Parapuan.co - Lebaran di Indonesia identik dengan sajian kuliner bersantan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Seperti menu lebaran populer opor ayam, rendang sapi, semur daging sapi, sayur lodeh, dan sambal goreng ati.

Ada pun minuman bersantan seperti kolak, cendol, dawet, es campur, es buah, es doger, dan es ketan hitam.

Namun, santan kerap disebut sebagai pemicu kolesterol tinggi sehingga perlu dibatasi konsumsinya. Benarkah demikian?

Santan dan Kolesterol Tinggi

Melansir Kompas.com, ahli gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M.hum., mengatakan santan mengandung kolesterol tinggi adalah mitos.

Menurut dr. Tan, seperti produk nabati lainnya, santan yang dihasilkan dari buah kelapa tidak mengandung kolesterol.

"Susu yang dihasilkan hewan itu mengandung kolesterol, sekalipun low fat. Tapi, produk nabati seperti santan, kacang, dan durian itu tidak mengandung kolesterol," kata dr. Tan.

dr. Tan melanjutkan, tumbuh-tumbuhan tidak bisa menghasilkan karena tidak membutuhkan kolesterol untuk bertumbuh.

Baca Juga: Banyak Makan Daging Picu Kenaikan Kolesterol? Atasi dengan 7 Makanan Ini

Meski tidak mengandung kolesterol, santan mengandung lemak jenuh dan tak jenuh tinggi, serta tinggi kalori.

Pada satu porsi takaran satu cangkir, kalori santan sebesar 445 kkal dan lemaknya sebesar 48,21 gram.

Namun, kata dr. Tan, kandungan lemak tinggi pada santan memiliki manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi tidak berlebihan.

"Lemak pada santan tinggi, setuju. Tapi ada keistimewaannya, lemak santan memiliki asam lemak laureat yang bermanfaat bagi tubuh," tutur dr. Tan.

Lebih lanjut dr Tan mengatakan, lemak pada santan saat dikonsumsi dapat berdampak pada pembentukan lemak darah, termasuk HDL (lemak baik).

"Partikel lipoprotein berat jenis tinggi ini justru bisa melindungi jantung dan pembuluh darah," imbuhnya.

Namun, dr. Tan tetap memperingatkan agar konsumsi santan tidak berlebihan agar tidak memicu berat badan naik.

Tips konsumsi makanan bersantan saat lebaran

dr. Tan menyarankan agar konsumsi makanan mengandung santan saat lebaran cukup satu kali seminggu.

Baca Juga: Ternyata, Santan dalam Makanan Bisa Digantikan dengan 5 Bahan Ini, Lho

"Seminggu sekali cukup. Semua yang terlalu sering atau kebanyakan tidak baik. Apalagi ada asam lemak jenuhnya," kata dr. Tan.

Selain itu, dr. Tan juga mengingatkan bahaya masakan bersantan apabila dipanaskan berulang-ulang.

Pasalnya, santan yang dipanaskan berulang-ulang memicu lemak jenuh tinggi dan dapat teroksidasi menjadi radikal bebas.

"Radikal bebas itu yang bahaya bagi tubuh manusia. Jadi masak atau konsumsi hidangan bersantan yang bisa dihabiskan sekaligus," jelas dr. Tan.

Sebagai tambahan, meski sajian bersantan selama di lebaran cukup banyak, penting untuk memenuhi kebutuhan serat dan vitamin.

Serat dan vitamin alami bisa diperoleh melalui sayuran dan buah-buahan, yang membuatmu kenyang lebih lama.

Selain itu, serat yang cukup dapat membantumu mengelola berat badan demi mencegah berat badan naik saat lebaran.

Konsumsi makanan bersantan boleh, asalkan tidak berlebihan dan diimbangi dengan asupan serat dan vitamin juga ya, Kawan Puan.

Baca Juga: 5 Jus Buah dan Sayuran Bantu Turunkan Kolesterol, Bahannya Mudah Dicari!

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Serba-serbi Demam Babi Afrika yang Sedang Ramai, Ketahui Penyebab dan Penularannya