Parapuan.co - Burnout merupakan suatu kondisi stres berkepanjangan yang umumnya terjadi karena pekerjaan.
Kondisi burnout ini dapat terjadi pada siapa pun dan kapan pun, tetapi paling sering dialami oleh orang bekerja atau orang-orang dalam jenis peran pengasuhan (orang tua, orang yang merawat kerabat yang lebih tua).
Berdasarkan informasi dari Very Well Mind, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap ada tiga karakteristik burnout yakni:
1. Energi terkuras dan kelelahan
2. Perasaan negatif, sinisme, dan keinginan untuk menjauhkan diri dari pekerjaan
3. Merasa tidak mampu untuk terus bersikap profesional dan efektif
Burnout dapat merimbas pada munculnya sakit kepala, sakit perut, nyeri otot, dan pola tidur serta pola makan yang berubah.
Tak hanya itu, burnout dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan zat juga.
Mengetahui efek tersebut, ada baiknya orang yang mengalami burnout perlu melakukan suatu hal supaya kesehatan mentalnya tetap stabil.
Baca Juga: Riset Mengungkap Ada Sebagian Orang yang Memiliki Kepercayaan Diri Rendah, Ini Tips Membangunnya
Lantas apa yang harus dilakukan saat mengalami burnout?
Terdapat lima hal yang direkomendasikan oleh American Psychological Association (APA) dikala mengalami burnout, yakni:
1. Meditasi
Apabila kamu mengalami burnout, cobalah untuk istirahat sejenak.
Tak perlu lama, kamu bisa mengambil waktu 5-10 menit untuk meditasi.
Lakukanlah meditasi secara rutin dan rasakan manfaatnya untuk kesehatan mentalmu.
2. Lakukan aktivitas fisik
Saat merasa stres, lakukanlah aktivitas fisik atau olahraga.
Baca Juga: 5 Tips Menenangkan Pikiran di Malam Hari agar Lebih Mudah Tertidur
APA menyarankan aktivitas fisik seperti latihan kardiovaskular dan latihan ketahanan.
Kegiatan olahraga tersebut dapat menjadi metode yang efektif untuk mengelola kelelahan.
3. Buatlah batasan
Saat bekerja, kamu harus membuat batasan. Maksudnya adalah ada saat dimana kamu aktif bekerja dan ada pula waktu untuk istirahat.
Misalnya saja kamu bisa menjauhkan diri dari pekerjaan saat malam hari dan akhir pekan.
Membuat batasan dalam pekerjaan ini menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan mentalmu.
4. Bangun hubungan sosial yang mendukung
Disarankan pula untuk memiliki hubungan sosial yang di mana setiap orang di dalamnya bisa saling mendukung.
Contohnya memiliki teman untuk curhat atau orang lain yang memahami apa yang kamu alami.
Menceritakan apa yang kamu alami kepada orang lain itu dapat menjadi terapi untuk mental.
5. Konseling
Jika memang dibutuhkan, kamu bisa menggunkan jasa konseling.
Banyak terapis berspesialisasi dalam burnout dan dapat membantumu mencari cara untuk melewati masa sulit ini.
Nah, Kawan Puan apabila kamu saat ini sedang mengalami burnout segera lakukan saran dari APA di atas, demi kesehatan mental yang lebih baik.
Baca Juga: Menurut Riset, Ini 4 Manfaat Menerima Diri Sendiri bagi Kesehatan Mental
(*)