Pilih di antara suami dan istri yang mampu melacak tenggat pajak, kartu kredit, hingga utang lainnya.
Dapat dikatakan, satu orang ini akan bekerja sebagai “menteri keuangan rumah”.
Sementara yang lainnya bertanggung jawab dalam hal-hal lain, seperti keputusan pembelian besar, membeli rumah atau mobil-misalnya.
2. Cari cara untuk membagi pengeluaran
Setelah menentukan siapa yang akan bertugas mengelola keuangan setelah perempuan menikah, hal lainnya yang perlu dibicarakan adalah membagi pengeluaran.
Bagi sebagian orang, penting untuk membagi rata semua tagihan dalam sebuah hubungan.
Meskipun, pada praktiknya tak selalu berjalan dengan baik.
Pasalnya, jika pembagian pengeluaran 50/50, maka hal ini tidak bisa diterapkan oleh jika menjadi ibu rumah tangga setelah wanita menikah.
Baca Juga: Orang Tua, Ini 5 Hal yang Perlu Diajarkan saat Anak Terima Uang THR