Parapuan.co - Setelah perempuan menikah, salah satu topik yang kerap menimbulkan perdebatan adalah perihal keuangan.
Ya, pernikahan memang bukan hanya sekadar menyatukan jiwa dan perasaan, melainkan juga keuangan.
Seringkali membahas soal keuangan setelah perempuan menikah justru menjadi penyebab timbulnya pertengkaran.
Padahal, keuangan menjadi komponen yang harus dibicarakan dalam urusan rumah tangga.
Dengan kata lain, mau tidak mau, suka ataupun tidak suka, pasangan harus membicarakannya bersama-sama.
Untuk itu, kali ini PARAPUAN akan membagikan tips mengatur keuangan setelah wanita menikah bersama pasangan agar pernikahan berjalan bahagia.
1. Pilih siapa yang akan memimpin soal pajak dan utang
Dalam menjalankan rumah tangga, satu sama lain pasangan harus rela mendelegasikan sejumlah tanggung jawab.
Salah satu hal yang bisa didelegasikan adalah perihal pajak dan utang.
Baca Juga: Berbagai Pemicu Stres ada Orang Tua Tunggal, Salah Satunya Keuangan
Pilih di antara suami dan istri yang mampu melacak tenggat pajak, kartu kredit, hingga utang lainnya.
Dapat dikatakan, satu orang ini akan bekerja sebagai “menteri keuangan rumah”.
Sementara yang lainnya bertanggung jawab dalam hal-hal lain, seperti keputusan pembelian besar, membeli rumah atau mobil-misalnya.
2. Cari cara untuk membagi pengeluaran
Setelah menentukan siapa yang akan bertugas mengelola keuangan setelah perempuan menikah, hal lainnya yang perlu dibicarakan adalah membagi pengeluaran.
Bagi sebagian orang, penting untuk membagi rata semua tagihan dalam sebuah hubungan.
Meskipun, pada praktiknya tak selalu berjalan dengan baik.
Pasalnya, jika pembagian pengeluaran 50/50, maka hal ini tidak bisa diterapkan oleh jika menjadi ibu rumah tangga setelah wanita menikah.
Baca Juga: Orang Tua, Ini 5 Hal yang Perlu Diajarkan saat Anak Terima Uang THR
Untuk membaginya dengan adil, maka dengan melihat seberapa besar pendapatan satu sama lain.
Beberapa keluarga bahkan memilih rasio di mana pencari nafkah utama menutupi 80 persen tagihan, dan pasangan yang bekerja paruh waktu menutupi 20 persen sisanya.
3. Diskusikan keuangan setiap bulan
Hal lainnya yang tak kalah penting untuk dilakukan pasangan suami istri adalah mendiskusikan kondisi keuangan setiap bulan.
Diskusi ini penting seiring tagihan yang mungkin saja masih menumpuk di setiap bulannya ataupun jumlah tabungan yang kian bertambah.
Selain itu, dalam diskusi keuangan setiap bulan ini juga pasangan dapat terbuka satu sama lain mengenai status keuangan.
Pasangan dapat mengatur jadwal diskusi ini pada hari Minggu pertama setiap bulannya guna membicarakan masalah uang di rumah.
Membahas keuangan juga sebenarnya tidak selalu membuat stres atau memicu pertengkaran.
Dengan kata lain, diskusi keuangan ini juga dapat dibuat menyenangkan.
Apalagi, jika ditemani dengan menyalakan musik ringan, memesan makanan, dan minuman favorit sebelum memulai percakapan.
Nah, itulah hal yang menjadi rahasia dalam mengatur keuangan keluarga bahagia yang bisa dipraktikkan setelah perempuan menikah. (*)
Baca Juga: Kini PPN 11 Persen, Begini Siasat Mengelola Keuangan Menurut Pakar