2. Perang dan gempa bumi mengkabatkan pembangunan tertunda
Pembangunan Istana Kepresidenan Yogyakarta ini sempat tertunda karena pada 1825-1830 terjadi Perang Diponegoro.
Akibat kejadian tersebut, maka hidden gem ini mulai dilanjutkan pengerjaannya pada 1832.
Hambatan pembangunan Gedung Agung tak hanya itu saja, pasalnya pada 1868 gedung ini sempat runtuh karena gempa bumi.
Setelah bencana alam usai, Istana Kepresidenan Yogyakarta pun mulai dibangun dan selesai pada 1869.
Bangunan tersebut kini sebagai Gedung Induk Kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta atau Gedung Negara.
3. Saksi peristiwa bersejarah
Rekomendasi tempat bersejarah ini tentunya sarat akan sejarah dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa yang dialami di Yogykarta.
Beberapa peristiwa sejarah tersebut, di antaranya yakni di mana setelah status administratif wilayah Yogyakarta berubah menjadi provinsi, gedung utama pun menjadi kediaman para Gubernur Belanda di Yogyakarta.