Sebaliknya, dukung dan dengarkan cerita anak terlebih dahulu.
Banyak orang tua yang berusaha menjelaskan apa tindakan yang harus dilakukan anak untuk mengakhiri persahabatan beracun.
Namun, langkah tersebut sejatinya tidaklah diperlukan karena anak sudah bosan mendengarkan hal itu dari orang lain.
Cobalah berempati pada anak.
Selain membuat anak merasa didengarkan dalam waktu lama, anak juga menyadari ada seseorang yang mendukung mereka sehingga mereka mau berjuang untuk meninggalkan teman toksik itu.
2. Tanyakan sesuatu sesuai informasi yang didapat
Setelah anak memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pertemanan toksik yang dialami, orang tua dapat mengajukan pertanyaan berdasarkan informasi yang diperoleh.
Kamu bisa mengajukan pertanyaan mengenai apa penyebab anak merasa terluka, kesal, atau emosi yang lain.
Baca Juga: Seru, Ini Cara Tepat Menghadapi Anak yang Sering Bertanya Banyak Hal