Dengan melontarkan pertanyaan, anak tidak akan merasa dihakimi.
Mereka justru menyadari jika orang tua benar-benar mendengarkan. Alhasil, anak pun cenderung mau untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Dari jawabannya, orang tua dapat memiliki pemahaman lebih baik tentang seberapa beracun hubungan yang anak miliki dengan temannya.
Tidak hanya itu, orang tua pun harus mengerti tindakan yang perlu dilakukan untuk membantu anak agar meninggalkan pertemanan beracun.
3. Tidak mengkritik
Mengkritik teman yang toksik bisa menjadi bumerang dan menyebabkan anak tidak mau membicarakan situasi mereka dengan terbuka.
Meskipun anak mengetahui seorang teman beracun, mereka masih suka membela teman tersebut di hadapan orang tua mereka.
Sama seperti hubungan asmara toksik, pertemanan toksik membuat anak meyakini bahwa mereka tidak dapat berbuat apa pun tanpa teman mereka.
Maka dari itu, hindari mengkritik teman yang beracun kendati secara tidak sadar anak kita mengetahui bahwa teman itu tidaklah baik bagi mereka.
Baca Juga: Jangan Salah, Toxic Parenting juga Bisa Ditandai dengan Hal Ini!
(*)