Pasalnya, sebagai people pleaser, memang mudah untuk tetap berada di jalur karier tertentu karena kamu tidak ingin mengecewakan orang lain.
Namun, Kimberly menyarankan people pleaser untuk benar-benar meluang waktu dan bertanya pada diri sendiri apa yang sebenarnya diinginkan dan makna kesuksesan untukmu.
Jika kamu tidak bisa melakukannya sendiri, kamu bisa datang ke ahli untuk mengungkap apa yang menahanmu dalam karier dan bagaimana mengatasi rintangan tersebut.
3. Kewalahan dan kelelahan
Sebagai people pleaser, kamu akan mengambil pekerjaan lebih dari yang bisa kamu lakukan, bukan hanya karena perlu membuktikan diri tapi karena sulit berkata tidak.
Pekerjaan tersebut akan membuat kamu kewalahan dan kelelahan karena standar yang kamu tetapkan untuk diri sendiri terlalu tinggi.
Pasalnya, people pleaser akan mendapatkan kepuasan tersendiri setiap kali bisa membantu orang lain dan bisa menyelesaikan pekerjaan melebihi apa yang diharapkan.
Hal ini bisa jadi sesuatu yang baik, tetapi bisa menjadi tidak sehat jika kamu terus melakukannya dengan terpaksa. Misal, mengerjakan tanggung jawab 2 orang dengan alasan tidak ada orang lain.
Baca Juga: Prioritaskan Dirimu, Psikolog Bagikan 4 Tips Berhenti Menjadi People Pleaser
Tak heran jika people pleaser mengalami burnout dan ujungnya memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental hingga fisik kamu.
Kimberly mengatakan, people pleaser perlu tahu bahwa kebiasaan menerima pekerjaan lebih dari semestinya bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga pekerjaanmu.
Pasalnya, tidak ada yang bisa melakukan 2 sampai 3 pekerjaan dengan hasil 100 persen dalam satu waktu secara berkelanjutan.
Maka itu, untuk sukses dalam karier, people pleaser perlu mendapatkan kepuasan dan nilai diri dari hal lain sehingga kamu bisa menunjukkan sisi terbaik dari dirimu. (*)