3 Tantangan yang Dihadapi People Pleaser di Tempat Kerja, Apa Saja?

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 11 Mei 2022
Ada beragam tantangan yang dihadapi people pleaser di tempat kerja.
Ada beragam tantangan yang dihadapi people pleaser di tempat kerja. AndreyPopov

Parapuan.co - People pleaser adalah mereka yang selalu berusaha menyenangkan hati orang lain, bisa jadi termasuk rekan kerja di kantor.

Bagi mereka yang disenangkan hatinya, ketika kamu bekerja dengan penuh inisiatif dan selalu baik, boleh jadi apa yang kamu lakukan adalah hal positif.

Namun, hal tersebut tidaklah baik untuk kesehatan mental. Bahkan, melansir Worklifemoney.co, people pleaser akan menghadapi 3 tantangan ini di tempat kerja.

1. Mengambil lebih banyak pekerjaan untuk membuktikan diri

Career Mindset Coach Kimberly mengungkapkan bahwa dirinya sendiri butuh waktu untuk merasa pantas dengan posisinya saat ini.

Bisa begitu karena hampir setiap pekerjaan yang dikerjakan, kerap muncul perasaan "beruntung" bisa berada di sana hingga selalu merasa perlu membuktikan diri.

Ketika hal tersebut dirasakan oleh people pleaser, salah satu bentuk tindakan yang bakal dilakukan adalah mengambil lebih banyak tanggung jawab.

Dalam beberapa kasus, tindakan ini tentu dapat mengembangkan karier kamu di masa depan.

Akan tetapi, kebanyakan kasus, ada saja pihak yang mengambil keuntungan dari people pleaser dan justru memberikan standar lebih tinggi, misal dibayar 1 untuk 3 pekerjaan.

Baca Juga: Mengenal People Pleaser, Psikolog Ungkap Penyebab Sulitnya Menolak Permintaan Orang Lain

Konsekuensi dari tantangan ini adalah semakin takut untuk membela diri sendiri dan menciptakan batasan kerja, meski alasannya 100 persen logis.

Dengan begitu, people pleaser akan terus kesulitan untuk bisa mencapai work-life balance atau keseimbangan antara kehidupan personal dan profesional.

2. Menjadi sukses tapi dalam karier yang tidak diinginkan

Tampaknya tidak ada orang yang tidak ingin sukses di dunia kerja. Namun, bagaimana jika kesuksesan tersebut bukan dalam hal yang kamu inginkan?

Seorang people pleaser boleh jadi percaya diri dengan kemampuannya, tetapi belum tentu cukup berani untuk mengakui perbedaan.

Misalnya, ketika kamu sudah memiliki kinerja yang baik di tempat kerja hingga dipuji oleh atasanmu, ternyata bagimu pekerjaan itu bukan hal yang kamu sukai.

People pleaser akan kesulitan mengakui hal itu karena berpikir dirinya dinilai baik karena mau mengikuti apa yang selama ini diinginkan serta diakui oleh orang-orang.

Jalan untuk kabur menuju jalur karier yang sebenarnya diinginkan pun akan semakin sulit saat people pleaser sudah mendapat promosi dan posisi yang menjanjikan di tempat kerja.

Pasalnya, seorang people pleaser pun berpikir bahwa dia memiliki semua kualitas yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Meski, jauh di dalam hatinya dia tak menikmatinya.

Baca Juga: Bahaya People Pleaser, Berdampak Buruk untuk Kesehatan Mental

Pasalnya, sebagai people pleaser, memang mudah untuk tetap berada di jalur karier tertentu karena kamu tidak ingin mengecewakan orang lain.

Namun, Kimberly menyarankan people pleaser untuk benar-benar meluang waktu dan bertanya pada diri sendiri apa yang sebenarnya diinginkan dan makna kesuksesan untukmu.

Jika kamu tidak bisa melakukannya sendiri, kamu bisa datang ke ahli untuk mengungkap apa yang menahanmu dalam karier dan bagaimana mengatasi rintangan tersebut.

3. Kewalahan dan kelelahan

Sebagai people pleaser, kamu akan mengambil pekerjaan lebih dari yang bisa kamu lakukan, bukan hanya karena perlu membuktikan diri tapi karena sulit berkata tidak.

Pekerjaan tersebut akan membuat kamu kewalahan dan kelelahan karena standar yang kamu tetapkan untuk diri sendiri terlalu tinggi.

Pasalnya, people pleaser akan mendapatkan kepuasan tersendiri setiap kali bisa membantu orang lain dan bisa menyelesaikan pekerjaan melebihi apa yang diharapkan.

Hal ini bisa jadi sesuatu yang baik, tetapi bisa menjadi tidak sehat jika kamu terus melakukannya dengan terpaksa. Misal, mengerjakan tanggung jawab 2 orang dengan alasan tidak ada orang lain.

Baca Juga: Prioritaskan Dirimu, Psikolog Bagikan 4 Tips Berhenti Menjadi People Pleaser

Tak heran jika people pleaser mengalami burnout dan ujungnya memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental hingga fisik kamu.

Kimberly mengatakan, people pleaser perlu tahu bahwa kebiasaan menerima pekerjaan lebih dari semestinya bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga pekerjaanmu.

Pasalnya, tidak ada yang bisa melakukan 2 sampai 3 pekerjaan dengan hasil 100 persen dalam satu waktu secara berkelanjutan. 

Maka itu, untuk sukses dalam karier, people pleaser perlu mendapatkan kepuasan dan nilai diri dari hal lain sehingga kamu bisa menunjukkan sisi terbaik dari dirimu. (*)

Sumber: Worklifemoney.co
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat