Seorang reporter yang juga bertugas di medan yang sama dengan Abu Akleh pun memberi kesaksian.
"Kami semua mengenakan rompi dan helm. Kami adalah empat jurnalis di area terbuka," kata wartawan tersebut.
"Tidak ada konfrontasi atau tembakan yang dilepaskan oleh para pejuang Palestina," ujarnya lebih lanjut.
Menurut kesaksian wartawan tersebut, tentara Israel tak henti-henti menembakkan peluru bahkan saat para wartawan sudah berjatuhan.
Hal itu membuat para wartawan yang bertugas kesulitan untuk membantu dan melindungi Abu Akleh.
"Tentara pendudukan tidak berhenti menembak bahkan setelah dia pingsan," ungkap wartawan tersebut.
"Saya bahkan tidak bisa mengulurkan tangan untuk menariknya karena tembakan," sambungnya.
Kepresidenan Otoritas Palestina mengecam pembunuhan Abu Akleh sebagai sebuah kejahatan.
"Kepresidenan menganggap pemerintah Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan keji ini," bunyi pernyataan resmi Palestina.
Menurut pernyataan tersebut, pembunuhan Abu Akleh adalah bagian dari kebijakan pendudukan yang menargetkan wartawan untuk mengaburkan kebenaran.
Selain itu tindakan tersebut juga dinilai bertujuan melakukan kejahatan secara diam-diam.
Jaringan media Al Jazeera pun mengutuk pembunuhan itu dan menganggap Israel melanggar hukum internasional.
Baca Juga: Bella Hadid Angkat Bicara Usai Aksinya Bela Palestina Dikecam Israel
(*)