Dua kategori speech delay itu adalah fungsional dan non-fungsional.
Namun, sebagian besar anak dengan speech delay saat ini masuk dalam kategori fungsional, artinya kurang stimulasi dan pola asuh yang salah.
Sementara yang termasuk keterlambatan non-fungsional adalah anak-anak yang memiliki gangguan bahasa reseptif, seperti autism ataupun Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
Namun orang tua tak perlu khawatir, sebab menurut Ajeng ada tiga langkah untuk mencegah keterlambatan bicara pada anak.
1. Komunikasi dua bahasa
Menurut dokter Ajeng, komunikasi dua bahasa yang dimaksud bukan berasal dari orang tua yang berbeda kewarganegaraan.
Akan tetapi dari tontonan atau gawai yang bisa menyebabkan kebingungan pada anak.
Oleh karena itu, Kawan Puan perlu memastikan tontonan buah hati menggunakan bahasa yang akan ia gunakan sehari-hari, alih-alih bahasa asing.
Baca Juga: Dampak Luka Masa Kecil Orang Tua pada Tumbuh Kembang Anak, Seperti Apa?