2. Penggunaan gawai
Idealnya anak di bawah usia dua tahun tidak menggunakan gawai sama sekali.
Namun, hal ini kerap sulit dilakukan orang tua, apalagi di masa pandemi.
"Bijak menggunakan gawai. Bukan berarti dikasih begitu saja lalu ditinggal. Tapi ada pendampingan dan interaksi antara orang tua dan anak. Jangan sampai menjadikan gawai sebagai electronic baby sitting," katanya.
3. Alarm jika ada keterlambatan
Tanda anak terlambat bicara, menurut Ajeng, sebenarnya sudah bisa dilihat di usia 9 bulan, misalnya anak belum bisa mengucap kata "mama" atau "papa", atau anak memberi respons saat diajak bermain.
Meski begitu, sebaiknya anak tetap diperiksa oleh dokter dan mencari tahu apa penyebab keterlambatan bicara pada anak.
Selanjutnya, jika anak mengalami gangguan, segera diberikan terapi dan stimulasi.
Kawan Puan, itu tadi berbagai cara yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah anak terlambat bicara.
Mulai dari melatih cara berkomunikasi dan menyadari tanda keterlambatan.
Baca Juga: Buat Menyenangkan, Ini 5 Cara Sederhana Ajarkan Anak Balita Berhitung
(*)