Sebab merokok itu mampu meningkatkan kecemasan dan ketegangan, alhasil stres pun dapat dialami perokok.
2. Merokok dan depresi
Nikotin merangsang pelepasan zat kimia dopamin di otak yakni hormon yang memicu timbulnya perasaan positif.
Hal ini sering ditemukan rendah pada orang dengan depresi, yang kemudian dapat menggunakan rokok sebagai cara untuk sementara meningkatkan pasokan dopamin mereka.
Namun, merokok mendorong otak untuk mematikan mekanismenya sendiri untuk membuat dopamin sehingga dalam jangka panjang pasokannya berkurang.
Kondisi tersebut pada gilirannya mendorong orang untuk merokok lebih banyak.
Orang dengan depresi dapat mengalami kesulitan tertentu ketika mereka mencoba untuk berhenti merokok dan memiliki gejala penarikan yang lebih parah.
3. Merokok dan skizofrenia
Baca Juga: Puan Talks: Tips Mencurahkan Isi Hati untuk para Introvert Menurut Psikolog