Parapuan.co - Orang tua berperan sangat penting untuk mendukung anak di masa tumbuh kembangnya.
Bukan hanya secara finansial dan mengajak anak untuk tetap aktif saja, tapi orang tua juga harus turut serta menjaga kesehatan mental buah hati pula.
Sebab, ada masalah kesehatan mental pada anak yang sering kali tidak disadari oleh orang tua, misalnya saja depresi.
Oleh sebab itu, agar terhindar dari masalah tersebut, sebaiknya orang tua turut menjaga kesehatan mental anak, bagaimana caranya?
Menyambut Hari Anak Internasional pada 1 Juni, dilansir dari Discovery Mood, berikut ini tips menjaga kesehatan mental anak, simak ya!
1. Mengajarkan anak keterampialn koping yang sehat
Kawan Puan, sebagai orang tua, kamu dapat membantu anak-anak belajar bagaimana menangani emosi mereka dengan cara yang sehat dengan mencontohkan keterampilan koping di rumah.
Kamu dapat mendorong anak agar terlibat dalam keterampilan atau berbicara dengan orang lain seperti:
- Bernapas dalam-dalam
Baca Juga: Puan Talks: Bijakkah Curhat Masalah di Kantor ke Rekan Kerja? Ini Kata Psikolog
- Menggunakan bola stres
- Membuat karya seni (melukis, mewarnai, mencoret-coret) atau berjalan-jalan
Berbagai kegiatan tersebut menjadi strategi yang bagus untuk mengatasi perasaan yang dialami anak.
2. Perhatikan perubahan perilaku anak
Orang tua harus mengetahui kalau perubahan perilaku di masa tumbuh kembang anak itu menjadi hal yang sangat normal.
Akan tetapi, bila tiba-tiba anak mengalami perubahan perilaku yang sangat signifikan seperti menarik diri atau terisolasi dari teman, keluarga, atau rutinitasnya, itu harus diwasapadai.
Sebab, berbagai perubahan perilaku tersebut mungkin menjadi tanda bahwa anak mengalami situasi atau perasaan bahwa mereka tidak tahu bagaimana memprosesnya sendiri.
Kalau sudah begitu, sebagai orang tua kamu bisa datang ke buah hati dan tanyakan apa yang terjadi, ungkapkan pula bahwa Kawan Puan siap mendukung si kecil sesuai dengan kebutuhannya.
Baca Juga: Puan Talks: Tips Mencurahkan Isi Hati untuk para Introvert Menurut Psikolog
3. Jaga komunikasi tetap terbuka dan jujur
Sangat penting bagi anak kalau ketika dekat dengan orang tua itu bisa menceritakan masalahnya.
Orang tua juga harus memastikan kalau anak akan diterima dan didengarkan dengan penuh cinta serta dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Memberi dukungan dan mendengarkan tanpa menghakimi itu meningkatkan kemungkinan anak akan datang ke orang tua ketika memiliki masalah.
4. Berikan umpan balik dan dorongan positif
Orang tua harus tahu kalau anak-anak itu senang menerima umpan balik positif dan belajar bahwa mereka telah melakukan sesuatu dengan baik.
Pasalnya, mengetahui bahwa mereka telah melakukan sesuatu dengan baik meningkatkan perasaan bangga dan percaya diri, yang dapat melekat pada anak dalam jangka panjang.
Tak hanya itu saja, ternyata memberikan penguatan positif untuk perilaku akan sering mendorong anak untuk mengulangi perilaku tersebut.
5. Bicarakan tentang emosi dan perasaan secara teratur
Anak-anak belajar banyak dengan memperhatikan orang tua mereka, termasuk perilaku dalam hal berekspresi dan regulasi emosional.
Daripada hanya mengatakan harimu "baik" atau "OK", cobalah untuk mendiskusikan berbagai emosi yang dirasakan sepanjang hari ketika berbicara dengan anak.
Tak ada salahnya kalau kamu berbicara kepada anak saat merasa stres dalam rapat atau frustrasi dengan rekan kerja, lalu katakan ke mereka tentang bagaimana menangani emosi kamu dalam situasi itu.
Langkah ini mengajarkan anak bahwa perasaan yang timbul dalam diri itu normal.
Di sisi lain, memberikan saran tentang bagaimana menangani perasaan dan memberi mereka kosakata untuk berbicara tentang berbagai emosi yang memengaruhi mereka.
Jangan takut untuk membicarakan masalah kesehatan mental dengan anak-anak dan remaja ya, Kawan Puan.
Nah, pastikan sebagai orang tua Kawan Puan melakukan berbagai langkah untuk menjaga kesehatan mental anak seperti di atas ya.
Baca Juga: Bikin Candu, Ini 3 Alasan Harus Berhenti Gunakan Ponsel sebelum Tidur
(*)