Pertama, jika perceraian terjadi ketika anak masih kecil, mereka cenderung berjuang untuk memahami mengapa mereka orang tua tidak bersama lagi.
Kemudian, akan muncul kekhawatiran bahwa mereka tidak lagi dicintai lagi oleh orang tuanya.
Hal ini disebabkan oleh munculnya pemahaman jika orang tua bisa berhenti mencintai satu sama lain, mereka pun mungkin bisa berhenti mencintainya juga.
Kedua, perceraian yang dialami oleh anak di tingkat sekolah dasar dapat membuatnya menganggap bahwa merekalah penyebabnya.
Anggapan ini didasarkan dari ketakutan mereka atas perilaku buruk atau kesalahan yang mungkin dilakukan kepada orang tua atau keluarganya.
Terakhir, perceraian yang terjadi ketika anak sudah berada pada usia remaja.
Pada masa ini, mereka cenderung akan mengalami gejolak emosi, seperti kemarahan atas tindakan perceraian dan perubahan yang diciptakannya.
Mereka akan cenderung menyalahkan orang tua atas putusnya hubungan pernikahan.
Baca Juga: Perlu Kamu Tahu, Perceraian Dapat Menimbulkan Trauma Pada Anak