Untuk diketahui, proses ini dikenal juga sebagai IPO atau initial public offering, yakni penawaran umum perdana.
Di sini, harga saham akan tetap, sebab perusahaan telah menentukan harga dan jumlah saham yang akan ditawarkan sebelum ditawarkan di pasar pardana.
Namun, karena jumlah saham yang ditawarkan terbatas, tidak ada kepastian investor mendapatkan jumlah saham yang diinginkan.
Apabila terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed, maka keinginan investor atas calon saham perusahaan tidak dapat dipenuhi seluruhnya.
Ketika terjadi kelebihan permintaan ini, kemudian investor mendapatkan jumlah lebih sedikit daripada yang dipesan, maka perusahaan akan melakukan refund atau pengembalian dana tersebut.
Lantas, kenapa banyak investor yang tertarik untuk membeli saham perdana? Pasalnya, investor memiliki kemungkinan untuk mendapatkan capital gain setelah saham tersebut melantai di bursa.
2. Pasar sekunder
Jenis pasar modal selanjutnya adalah pasar sekunder, di mana efek-efek yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjualbelikan.
Di sini, investor memiliki kesempatan untuk membeli ataupun menjual efek-efek yang telah tercatat di Bursa setelah terlaksananya penawaran pada pasar perdana.
Baca Juga: 3 Instrumen Investasi untuk Dana Darurat agar Keuangan Keluarga Aman