Merasa Tidak Bisa Berhenti Makan, Apa itu Binge Eating Disorder?

Anna Maria Anggita - Selasa, 7 Juni 2022
Tanda hingga faktor risiko Binge Eating Disorder (BED)
Tanda hingga faktor risiko Binge Eating Disorder (BED) bymuratdeniz

Parapuan.co - Terdapat berbagai jenis gangguan makan, salah satu di antaranya yakni binge eating disorder.

Binge eating disorder (BED) adalah gangguan makan serius, yang mana seseorang akan sering mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dan merasa tidak bisa berhenti makan.

Dalam arti lain pengidap BED ini mengonsumsi makanan berlebihan tanpa bisa mengendalikan diri sendiri.

Dilansir dari Mayo Clinic, kebanyakan orang dengan gangguan makan berlebihan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Tak hanya yang obesitas, tapi pengidap BED juga mungkin memiliki berat badan normal.

Tanda atau gejala perilaku dan emosional dari gangguan makan berlebihan meliputi:

1. Mengonsumsi makanan dalam jumlah besar yang tidak biasa dalam jumlah waktu tertentu, seperti selama periode dua jam;

2. Merasa bahwa perilaku makan tidak terkendali;

3. Makan di kala kenyang atau tidak lapar;

Baca Juga: Tidak Benar, Ini 5 Mitos Soal Kesehatan Mental yang Banyak Dipercaya

 

4. Makan dengan cepat;

5. Sering makan sendiri atau sembunyi-sembunyi;

6. Merasa tertekan, jijik, malu, bersalah atau kesal setelah makan;

7. Sering berdiet, namun tanpa penurunan berat badan.

Untuk penyebab BED sendiri masih belum diketahui dengan pasti, akan tetapi genetika, faktor biologis, diet jangka panjang, dan masalah psikologis meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan ini.

Faktor risiko gangguan makan berlebihan

Gangguan makan berlebihan lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki.

Walau begitu, sebenarnya orang-orang dari segala usia dapat mengalami BED, akan tetapi lebih umum terjadi pada akhir remaja atau awal 20-an.

Baca Juga: Psikolog Ungkap Hal yang Dialami Anak Jika Minat dan Bakatnya Tak Didukung Orang Tua

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan makan berlebihan meliputi:

- Riwayat keluarga

Riwayat keluarga menjadi salah satu faktor terjadinya gangguan makan jika orang tua atau saudara kandung pernah mengalaminya.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa gen yang diturunkan dapat meningkatkan risiko gangguan makan.

- Diet

Banyak orang dengan gangguan makan berlebihan memiliki riwayat diet.

Diet atau membatasi kalori di siang hari dapat memicu keinginan untuk makan berlebihan, terutama jika memiliki gejala depresi.

- Masalah psikologis

Selain riwayat keluarga dan diet, diketahui masalah psikologis juga dapat memicu terjadinya BED.

Pasalnya, orang yang mengidap gangguan makan berlebihan merasa negatif tentang diri sendiri dan keterampilan serta prestasi mereka.

Pemicu untuk makan berlebihan bisa berupa stres, citra diri yang buruk, dan ketersediaan makanan pesta yang disukai.

Gangguan makan berlebihan ini perlu diatasi, pasalnya dapat memperburuk kualitas hidup pengidapnya.

Jika Kawan Puan mengalaminya, segera datang ke profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.

Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu, Ini Perbedaan Minat dan Bakat pada Anak

(*)

Sumber: Mayo Clinic
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja