Parapuan.co - Pentingnya dana darurat dalam perencanaan keuangan tak hanya berlaku dalam hal personal finance, namun juga untuk urusan bisnis.
Apalagi dalam keberlangsungannya, menjalankan bisnis tak melulu sesuai dengan rencana, sehingga diperlukan persiapan untuk menghadapi segala situasi.
Misalnya saja ketika bisnis tiba-tiba mengalami kendala atau hambatan, di sinilah dana darurat berperan untuk menyokong bisnis agar keluar dari permasalahan.
Dalam hal bisnis, dana darurat dapat dipakai untuk berbagai kepentingan yang berkaitan dengan bisnis, misalnya membayar gaji karyawan saat tidak ada pemasukan atau membayar utang jatuh tempo.
Untuk mengumpulkan dana darurat bisnis demi keberlangsungan usaha, berikut ini enam tips yang bisa kamu terapkan, dikutip dari Cermati.com via Kompas.com.
1. Tentukan jumlah dana darurat yang ingin dikumpulkan
Agar ke depannya lebih terarah, kamu perlu terlebih dahulu menentukan jumlah dana darurat yang ingin dikumpulkan.
Biasanya dana cadangan yang dibutuhkan untuk sebuah bisnis setidaknya enam bulan dari anggaran operasional setiap bulan.
Sebagai contoh, apabila biaya operasional bisnis menghabiskan sekitar Rp30 juta, maka minimal dana daruratnya ialah sekitar Rp180 juta.
Baca Juga: Simak! Ini 7 Tips Hemat Sederhana untuk Mengatur Keuangan Bisnis
Kawan Puan juga bisa mencoba mengalokasikan dana darurat dengan persentase dari kas, misalnya satu sampai tiga persen kas bisa kamu sisihkan untuk menabung dana darurat.
2. Disiplin menyisihkan uang
Disiplin merupakan kunci yang harus selalu diingat untuk mencapai target pengumpulan dana darurat.
Cobalah terus konsisten menyisihkan kas setiap awal bulan untuk dimasukkan ke dalam anggaran dana darurat.
3. Lakukan efisiensi bisnis
Selanjutnya, kamu bisa melakukan efisiensi bisnis dengan cara mengurangi dan mengeliminasi kegiatan belanja yang tidak terlalu mendesak.
Contohnya, kamu bisa mencoba memanfaatkan kemudahan digitalisasi pada bidang tertentu, menghemat pemakaian listrik serta air, dan lain sebagainya.
4. Pisahkan antara rekening dana darurat dan rekening transaksional
Agar dana darurat tidak asal dipakai, jangan lupa untuk menyediakan rekening terpisah dari rekening transaksional.
Baca Juga: Penting! Begini Perbedaan Antara Aset dan Liabilitas dalam Bisnis
Dengan demikian, dana cadangan tersebut tidak tercampur aduk dan berpotensi ditarik ketika kamu melakukan transaksi.
5. Gunakan dana darurat sesuai prioritas yang telah dibuat
Ketika harus digunakan, pastikan kamu konsisten dan hanya menggunakan dana tersebut pada kondisi bisnis terdesak.
Maka dari itu, penting untuk membuat prioritas dana darurat, misalnya untuk perbaikan mesin produksi, terlilit kas keuangan, terdapat peluang baru menjanjikan, dan lain-lain.
Jika sedang tidak ada kebutuhan mendesak, jangan sesekali mencoba menggunakan dana darurat.
6. Persiapkan dana darurat bisnis sejak awal
Apabila kamu masih baru dalam berbisnis, sebaiknya segera persiapkan dana cadangan bisnis sejak sekarang.
Menerapkan cara ini dapat membantu kamu agar dana tersebut dapat terkumpul dalam jumlah yang memadai di masa yang akan datang.
Baca Juga: Diskon Bisa Timbulkan Kerugian Bisnis, Begini Cara Mengatasinya
Dengan adanya dana darurat bisnis, maka kamu akan lebih siap ketika mengalami masalah finansial yang berpotensi terjadi kapanpun. (*)