Cegah Hipoproteinemia, Kenali Tanda Tubuh Alami Kekurangan Protein

Anna Maria Anggita - Jumat, 17 Juni 2022
Gejala hipoproteinemia atau kekurangan protein
Gejala hipoproteinemia atau kekurangan protein a_namenko

Parapuan.co - Hipoproteinemia yang juga dikenal dengan kekurangan protein merupakan kondisi rendahnya kadar protein dalam darah.

Dilansir dari Very Well Fit, apabila jumlah protein yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi, maka tubuh akan merasakan berbagai tanda seperti:

- Peningkatan infeksi dan penyakit

- Pengurangan massa otot yang sering disebut sebagai sarcopenia pada pasien yang lebih tua

- Kaki membengkak

- Penyembuhan luka jadi lebih lambat

Selain itu, kekurangan protein juga berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menimbulkan preeklamsia.

Kondisi kekurangan protein ini juga bisa terjadi pada ibu bayi dan anak-anak dengan gejala yang berbeda.

Berdasarkan studi Spontaneous repigmentation of silvery hair in an infant with congenital hydrops fetalis and hypoproteinemia, anak-anak dengan kondisi hipoproteinemia yang disebabkan oleh penyakit akan mengalami gejala. Apa saja?

Baca Juga: Kerap Menyerang Anak-Anak, Waspadai 4 Komplikasi Flu Singapura Ini

- Rambut keperakan

- Bercak-bercak di kulit dengan warna yang lebih terang dari kulit asli

Kondisi kekurangan protein lebih berbahaya lagi pada bayi yang lahir secara prematur.

Menurut penelitian Hypoproteinemia on the first day of life and adverse outcome in very preterm infants admitted to the neonatal intensive care unit, berisiko mengalami cedera neurologis parah dan kematian yang lebih tinggi.

Mengetahui gejala dan risiko akibat hipoproteinemia ini berbahaya bagi tubuh, maka sebaiknya protein harian itu terpenuhi.

Perlu diketahui bahwa ada beberapa kondisi yang membuat orang bisa mengalami hipoproteinemia yakni:

- Menjalankan pola diet vegetatian

- Acquired immune deficiency syndrome (AIDS)

Baca Juga: Jadi Gangguan Neurologis yang Umum, Apa Itu Epilepsi? Ini Tandanya

- Anoreksia nervosa

- Kanker 

- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) 

- Kondisi gastrointestinal, seperti amiloidosis 

- Gagal ginjal

Lantas, apa fungsi protein?

Protein merupakan salah satu nutrisi penting bagi tubuh, sebab protein yang masuk ke tubuh akan dipecah menjadi asam amino.

Di mana asam amino ini membantu jaringan tubuh berfungsi dan tumbuh.

Protein yang menjadi makronutrien ini juga penting untuk memiliki otot dan tulang yang sehat dan kuat, serta memengaruhi rambut serta kuku.

Dikarenakan protein berperan penting bagi tubuh, maka sudah wajib bila harus dipenuhi setiap harinya.

Protein bisa didapatkan dengan mudah, di antaranya dari kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, telur, yogurt, daging (sapi, ayam, dan kalkun), makanan laut, dan gandum.

Dengan mengetahui kalau sumber protein itu banyak yuk segera dikonsumsi agar terhindar dari hipoproteinemia.

Baca Juga: Bisa Dicegah, Ini Fakta-Fakta Epilepsi dan Cara Menghindarinya

(*)

Sumber: Very Well Fit
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja