Perjalanan Fanda Soesilo Kuliah di UC Berkeley, Sempat Tak Boleh Berangkat

Firdhayanti - Senin, 20 Juni 2022
Perjalanan Fanda Soesilo untuk sekolah di luar negeri.
Perjalanan Fanda Soesilo untuk sekolah di luar negeri. Dok. PARAPUAN/Firdhayanti

Hal itu pun membuat perdebatan antara dirinya dan keluarga pada saat itu. Terlebih lagi, keluarganya saat itu masih memiliki berbagai stigma tentang perempuan. 

"Kakek nenek bilang 'jangan nanti takut hilang', atau 'nanti menikah masuk di dapur'. Stigma-stigma itu, masih kolot," ceritanya.

Ia pun mengingat sempat menangis 3 hari di kamar karena tak boleh berangkat. Hingga akhirnya, sang ayah mengajaknya berbicara mengenai keinginannya. 

Di saat yang sama, sang ayah pun memberinya nasihat."'Yaudah terserah. Nggak boleh macam-macam, nggak boleh narkoba, dan sesuatu yang kita hindari," cerita Fanda kala mengingat kutipan sang ayah. 

Mendukung sang putri untuk menggapai mimpi, ayah Fanda kala itu juga berpesan agar anak perempuannya melakukan sesuatu dengan totalitas. 

"Dia juga pesan untuk do your best. Maksudnya kalau kita melakukan sesuatu dengan benar pasti kan ada hasil," ungkap Fanda.

Bertahan Hidup di Negeri Paman Sam

Sejak mengantongi restu untuk setelah di UC Berkeley, Fanda mengaku tak pernah pulang.

Fanda berusaha untuk menghidupi dirinya sendiri dengan memiliki pekerjaan sampingan.

Baca Juga: Sosok Fanda Soesilo, Pemimpin Perempuan Pertama di Industri EBT

"Orang tua saya juga tidak seperti biaya edukasi, tetapi untuk biaya sehari-hari saya harus kerja," cerita Fanda sambil mengenang masa-masanya terdahulu.

Jika mahasiswi lain bisa jalan-jalan, lain halnya dengan Fanda yang saat itu harus memenuhi kebutuhan hidupnya saat berada di bangku kuliah. 

Tak sampai di situ, berbagai urusan untuk mengurus kebutuhannya di luar negeri pun mengadakan sendiri. Dari proses memilih sekolah dan wisata sendiri. 

Kedua orang tuanya pun tak tahu di mana Fanda bersekolah. "Karena mereka bukan orang yang dididik. Bahkan ibuku sepertinya tidak lulus SMA," ceritanya. 

Mengenyam bangku kuliah di negeri orang, Fanda kala itu bersyukur dan menggunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin. 

Setelah 5 tahun, Fanda pun akhirnya menyelesaikan double major yang diambilnya.

Tak lama setelah lulus, Fanda bekerja di industri semi konduktor hingga tahun 2005. Ia bekerja di industri yang berlokasi di Sillicon Valley, Fremount, California. 

Di tahun yang sama, Fanda kembali ke Indonesia dan memulai lagi kariernya. Setelah memimpin beberapa perusahaan, pada 2021 Fanda bergabung dengan SUNterra

Wah, semoga kisah Fanda bisa menjadi inspirasi untuk mengejar mimpi ya, Kawan Puan! (*) 

Baca Juga: Siti Fadia Silva Ramadhanti, Pasangan Apriyani Rahayu di Cabor Bulu Tangkis SEA Games 2021

Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Atasi Limbah Tekstil, Jalin Dibantu EcoTouch Kumpulkan Pakaian Bekas Karyawan