Tema ini diharapkan menjadi inspirasi agar lebih baik dalam semua aspek untuk menyajikan informasi bagi masyarakat, termasuk berkolaborasi soal jurnalisme berkualitas.
“Kami ingin lebih banyak mendengar apa ekspektasi dari semua stakeholder Kompas. Karena, kami ingin memberi dan melayani lebih baik melalui berbagai sajian informasi dan aktivitas. Kami juga menawarkan kolaborasi bersama untuk mempertahankan jurnalisme berkualitas dengan demikian bisa menghibur yang papa dan mengingatkan yang mapan,” Budiman menambahkan.
Edisi khusus HUT ke-57
Tema yang diusung akan menjadi pijakan bagi sajian Kompas 28 Juni nanti. Redaksi menajamkan tema rekoneksi menjadi lebih spesifik, yakni menguatkan kembali relasi penghuni bumi.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra menjelaskan latar belakang penyajian edisi khusus ini karena melihat beberapa peristiwa belakangan ini.
Beberapa hal yang harus diingat ialah dampak revolusi teknologi informasi, pandemi, dan perang Ukraina-Rusia. Kejadian tersebut secara tidak disadari membuat penduduk di bumi menjadi tersekat-sekat.
“Padahal, untuk mengatasi pelbagai permasalahan yang kompleks ini, penghuni bumi justru harus saling bekerja sama dan bersinergi. Kompas meyakini dengan terhubung kembali, kita akan menjadi lebih baik,” ujarnya.
Dalam edisi khusus ini, berbagai persoalan dengan multiperspektif, persoalan humaniora, politik, ekonomi, budaya, dan gaya hidup, baik lokal maupun internasional akan dikupas.
Baca Juga: 48 Negara Sudah Mendeteksi Wabah Cacar Monyet, Indonesia Belum Ada