Misalnya dari pewarnaan benang, proses produksi, teknik tenun, menjahit dan wawasan wirausaha.
Kegiatan-kegiatan tersebut pun diharapkan bisa bermanfaat untuk mengatasi berbagai tantangan ekonomi dan menambah pendapatan para perempuan penenun di masa depan.
Tobatenun juga memberikan sesi konseling dan advokasi terhadap tindakan kekerasan domestik untuk memperkuat kapasitas wawasan perempuan dan me.
Hal ini diharapkan dapat membangun kesadaran kritis terkait peran gender serta hak perempuan terhadap perlindungan sosial, termasuk meningkatkan kepercayaan diri perempuan penenun.
Secara keseluruhan hingga saat ini, sebanyak hampir 200 penenun telah menjalankan program penguatan perempuan penenun.
Mengembangkan program pemberdayaan ini, Tobatenun pun bekerja sama dengan BRI Prioritas menggelar forum pertemuan dengan tema Empowering Women in Rural Economies (13/7/2022).
Forum pertemuan ini diadakan sebagai salah satu dukungan menjelang W20 Summit di Sumatera Utara, sekaligus menunjang karya para perempuan perajin wastra daerah serta kontribusi terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Dalam acara ini, Uli Silalahi, Chairwoman W20, mengungkapkan bahwa upaya kolaboratif dari berbagai lini institusi pemerintah maupun non-pemerintah berupa dukungan pelatihan kewirausahaan, keterampilan e-commerce dan lainnya, pasti bisa memperkuat peran perempuan dalam pembangunan ekonomi ke depannya.
Baca Juga: Desainer Wignyo Rahadi Tampilkan Koleksi Ikat Siak dengan Tenun Riau di MUFFEST 2022