Seperti judulnya, acara seminar tersebut mengulas secara detail mengenai tiga pendekatan ekonomi berkelanjutan, yaitu ekonomi biru, hijau, dan sirkular.
"Pendekatan ini menggabungkan potensi pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan dan inklusi manusia untuk menuai manfaat dalam konsep yang lebih holistik," ungkap Andreas Schaal.
Andreasa Schaal merupakan Direktur Global Relations OECD dan Sherpa OECD untuk G7, G20, dan APEC, sekaligus salah satu dari empat panelis yang hadir pada acara tersebut.
Meski begitu, masih banyak tantangan yang harus diselesaikan untuk mengimplementasikan pendekatan ekonomi ini secara matang.
Pasalnya, masih ada tantangan yang harus dihadapi pemilik kepentingan untuk mewujudkan hal tersebut.
"Ada tiga tantangan, yaitu masih perlunya perubahan sikap dan cara pandang menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan," ungkap Direktur Eksekutif CSIS dan Co-Chair T20 Indonesia Yose Rizal Damuri.
Yose Rizal Damuri juga menambahkan, tantangan lainnya berkaitan dengan kurangnya dukungan finansial dan belum adanya insentif yang baik untuk penerapan konsep-konsep ekonomi ini.
Konsep ekonomi biru, hijau, dan sirkular sendiri sebenarnya bukanlah konsep baru.
Tetapi, dunia baru tersadar akhir-akhir ini akan pentingnya melakukan transformasi dalam pendekatan ekonomi global sehingga menjadi berkelanjutan.
Baca Juga: Buka Peluang Investasi UMKM dan Startup, G20 Business Summit Segera Diselenggarakan