Sejarah Gingham, Motif Kotak-Kotak yang Ternyata Pernah Diimpor dari Indonesia

Ardela Nabila - Minggu, 17 Juli 2022
Sejarah motif gingham.
Sejarah motif gingham. Dok. Muse Outlet

Parapuan.co - Gingham merupakan salah satu motif yang tentunya sudah tak asing lagi bagi Kawan Puan.

Bagaimana tidak, motif yang satu ini memang sering kali ditemukan dalam bentuk berbagai fashion item, mulai dari atasan, bawahan, sampai dress.

Menurut Kamus Webster, gingham merupakan kain pakaian yang biasanya terbuat dari kapas yang diwarnai dengan benang dalam tenunan kotak-kotak.

Jika dilihat ke belakang, motif ini ternyata sudah populer sejak ratusan tahun lalu dan tak jarang terlihat dikenakan oleh sosok ternama, seperti Jackie Kennedy, Marilyn Monroe, Jane Fonda, dan Katharine Hepburn.

Lantas, seperti apa asal-usul dan sejarah motif gingham di dunia fashion? Dikutip dari Muse Outlet, yuk intip perkembangan tren gingham berikut ini!

Abad ke-17 dan 18

Motif gingham pada abad ke-17 dan 18.
Motif gingham pada abad ke-17 dan 18. Dok. Muse Outlet

Di dunia fashion, motif gingham pertama kali diimpor dari India dan Indonesia ke Eropa serta Amerika pada abad ke-17.

Pada pertengahan abad ke-18, Inggris kemudian mulai memproduksi bahan bermotif kotak-kotak, yang kala itu hadir dalam warna merah, putih, dan biru.

Baca Juga: Dipakai Tentara hingga Desainer Dunia, Ini Sejarah Motif Tartan yang Ikonik

Awal Abad ke-20

Motif gingham dikenakan anak-anak pada awal abad ke-20.
Motif gingham dikenakan anak-anak pada awal abad ke-20. Dok. Muse Outlet

Pada abad ke-20, motif ini banyak ditemukan di pakaian anak-anak.

Anak perempuan biasa mengenakan gingham sebagai dress untuk sekolah, sedangkan anak laki-laki biasa mengenakannya sebagai rompi.

1920 sampai 1940-an

Motif gingham di tahun 1920-an.
Motif gingham di tahun 1920-an. Dok. Muse Outlet

Kain yang mudah dibuat, seperti gingham, mulai banyak dipakai saat terjadi depresi ekonomi dan muncul berbagai peperangan.

Selama masa ini, gingham erat kaitannya dengan ibu rumah tangga dan perempuan yang lebih mempertimbangkan fungsionalitas di atas fashion.

Pasalnya, biaya kainnya yang murah serta daya tahannya yang kuat, menjadikan gingham populer untuk pakaian musim panas.

Baca Juga: Selain Beyonce, ini Gaya Fancy 3 Selebriti Pakai Setelan Kotak-Kotak

Judy Garland mengenakan dress ikonik bermotif gingham di The Wizard of Oz (1939).
Judy Garland mengenakan dress ikonik bermotif gingham di The Wizard of Oz (1939). Dok. Muse Outlet

Di Hollywood, motif ini mulai populer setelah Judy Garland mengenakan dress ikonik bermotif gingham di film The Wizard of Oz (1939), yang membawa nostalgia di masa itu.

1950-an

Doris Day dalam balutan kemeja bermotif gingham.
Doris Day dalam balutan kemeja bermotif gingham. Dok. Muse Outlet

Kemudian di tahun 1950-an, tema nostalgia masih terus diusung. Di tahun ini pula, Doris Day menjadi ikon yang meningkatkan popularitas modest fashion.

Dekade ini juga menunjukkan peningkatan minat di kalangan masyarakat Amerika Serikat untuk menggunakan bahan bermotif gingham untuk interior rumah.

Popularitas musik country western di era ini juga memengaruhi gaya berpakaian, di mana perempuan mulai memakai kemeja gingham yang dipadupadankan dengan celana jeans.

Marilyn Monroe memadupadankan kemeja dengan celana gingham.
Marilyn Monroe memadupadankan kemeja dengan celana gingham. Dok. Muse Outlet

Salah satu look ikonik Marilyn Monroe pernah menampilkan padu padan yang mirip, namun kemeja yang diikat dan dikombinasikan dengan celana bermotif gingham.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ternyata Ini Perbedaan Antara Motif Plaid dan Tartan

 

Brigitte Bardot mengenakan wedding dress bermotif gingham saat menikah dengan Jacques Charrier.
Brigitte Bardot mengenakan wedding dress bermotif gingham saat menikah dengan Jacques Charrier. Dok. Muse Outlet

Sementara itu di Eropa, Brigitte Bardot mengenakan wedding dress bermotif gingham saat menikah dengan Jacques Charrier. Seketika, gingham langsung populer dan dinilai modis di Prancis.

1960-an

Munculnya berbagai pakaian perempuan bermotif gingham di tahun 1960-an.
Munculnya berbagai pakaian perempuan bermotif gingham di tahun 1960-an. Dok. Muse Outlet

Meskipun gingham terus mengalami peningkatan popularitas, bahan ini tetap erat kaitannya dengan kehidupan domestik.

Di tahun 1960-an, terdapat Youthquake Movement, yang kemudian membuat gingham identik dengan masa muda dan feminitas.

Checkered mini dress dan skirt mulai populer di kalangan perempuan muda, terutama setelah banyak brand fashion yang memproduksi pakaian perempuan bermotif gingham.

1970an sampai 1990an

Body Meets Dress, Dress Meets Body karya Rei Kawakabo.
Body Meets Dress, Dress Meets Body karya Rei Kawakabo. Dok. Muse Outlet

Di tahun 1990-an, seorang desainer Jepang bernama Rei Kawakabo mempersembahkan Comme de Garcons untuk koleksi Spring/Summer 1997.

Baca Juga: Cocok untuk Berbagai Look, Ini 6 Fashion Item Tartan Esensial yang Harus Kamu Miliki

Diberi nama Body Meets Dress, Dress Meets Body, ia menampilkan model dalam balutan gaun kotak-kotak, menantang feminitas dan standar kecantikan yang ditetapkan selama tahun 80-an dan 90-an.

Abad ke-21

Gingham kembali muncul di runway pada tahun 2009 lewat koleksi para desainer ternama, seperti Balenciaga, Oscar De La Renta, dan Christopher Kane.

Rihanna dan Vanessa Hudgens mengenakan gingham.
Rihanna dan Vanessa Hudgens mengenakan gingham. Dok. Muse Outlet

Pada tahun 2015, Rihanna pernah tampil mencuri perhatian dalam balutan gingham skirt suit dari Altuzarra.

Vanessa Hudgens pada tahun 2017 pernah terlihat mengenakan gingham dress bergaya retro dari Dolce & Gabbana.

Taylor Swift mengenakan rok gingham untuk album Folklore.
Taylor Swift mengenakan rok gingham untuk album Folklore. Dok. Muse Outlet

Lalu pada tahun 2020, Taylor Swift juga terlihat mengenakan midi gingham skirt dari Mango untuk foto di album Folklore.

Baca Juga: Dress hingga Celana, Ini Ragam Inspirasi Fashion Pakai Motif Tartan

Hingga saat ini, gingham terus menjadi motif yang dinilai timeless dan versatile, sehingga Kawan Puan tak perlu takut untuk mengenakan pakaian bermotif ini di tahun 2022.

Motif kotak-kotak ini juga mudah dipadupadankan dengan berbagai fashion item untuk menunjang berbagai look, mulai dari gaya manis, charming, bahkan sampai bold sekalipun.

(*)

Sumber: Muse Outlet
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja