Parapuan.co - Kawan Puan, batuk alergi merupakan kondisi batuk yang disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh terhadap alergen.
Bisa dibilang, batuk alergi ini jadi bukan dikarenakan infeksi seperti pilek atau flu.
Dikutip dari Very Well Health, batuk yang berhubungan dengan alergi biasanya terasa kering, dalam artian tidak berlendir atau berdahak.
Pada beberapa orang yang terkena batuk alergi, kondisi batuk ini bisa menjadi kronis selama beberapa minggu pada periode waktu tertentu.
Ada berbagai gejala batuk alergi, di antaranya:
- Gelitik atau iritasi terus-menerus di bagian belakang tenggorokan
- Pilek dan hidung tersumbat
- Bersin
- Kelelahan dan sakit kepala.
Baca Juga: Apa Itu Ringworm? Infeksi Jamur pada Kulit yang Cepat Menular
Jika Kawan Puan atau orang di sekitarmu ada yang mengalami berbagai gejala di atas, bahkan sampai mengganggu keseharian, maka disarankan untuk konsultasi ke dokter.
Biasanya dokter akan merekomendasikan pengujian untuk menentukan alergen mana yang membuat seseorang jadi hipersensitif.
Adapun dua tes yang biasa digunakan untuk mendiagnosis alergi meliputi:
1. Tes Tusuk Kulit
Tes tusuk kulit ini melibatkan penyisipan sejumlah kecil alergen yang dicurigai di bawah kulit untuk melihat apakah terjadi reaksi.
2. Tes Darah
Tes darah atau tes khusus IgE, juga dikenal sebagai tes RAST berperan mendeteksi antibodi yang terkait dengan alergen tertentu.
Jika memang telah dipastikan mengalami batuk alergi maka ada pengobatan yang bisa dipertimbangkan demi memulihkan kondisi.
Baca Juga: Beda Demam DBD dan Covid-19 Varian Omicron BA.4 dan BA.5 Menurut Dokter
Kawan Puan, berikut beberapa opsi pengobatan batuk alergi yang bisa dicoba seperti:
- Minum ekspektoran yang dijual bebas untuk mengencerkan dahak.
- Menggunakan dekongestan sudafed (pseudoefedrin) untuk membuka saluran hidung.
- Menggunakan semprotan steroid hidung untuk meredakan peradangan dan memudahkan pernapasan.
- Mengisap permen batuk, terutama yang mengandung kayu putih.
- Menggunakan semprotan hidung saline atau irigasi, seperti neti pot, untuk membersihkan saluran hidung.
- Menggunakan pelembab udara atau vaporizer untuk membantu melembapkan udara.
- Menghirup uap baik dengan inhaler komersial atau panci air yang dipanaskan untuk melonggarkan lendir dan meredakan iritasi tenggorokan.
Kawan Puan, itulah penjelasan singkat tentang batuk alergi dan beberapa pilihan pengobatan yang bisa dicoba.
Namun sebelum menggunakan berbagai pengobatan di atas, pastikan pasien dengan batuk alergi melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. (*)
Baca Juga: Striker Borussia Dortmund Sebastien Haller Idap Tumor Testis, Apa Itu? Waspadai Gejalanya!