Parapuan.co - Kawan Puan mungkin sering mendapati syarat lowongan kerja (loker) yang bias, semisal ditujukan untuk gender tertentu.
Syarat semacam itu sering kali diajukan oleh perusahaan, di mana mereka menuliskan lowongan hanya untuk pelamar laki-laki atau perempuan saja.
Terkadang, ada sikap bias lain seperti mengharuskan pelamar lulus dari universitas tertentu dan di rentang usia tertentu.
Bias merupakan kecenderungan memiliki prasangka atau sikap yang kurang adil terhadap suatu hal, orang, atau kelompok tertentu.
Meski begitu, perusahaan tentu mempunyai alasan khusus mengapa memberikan syarat lowongan kerja yang terkesan bias.
Misalnya, posisi yang dibuka adalah untuk pekerjaan frontliner, biasanya perempuan lebih banyak dibutuhkan walau ada pula yang tidak bias dalam hal gender.
Lantas, seperti apa seharusnya persyaratan loker agar tidak bias yang dapat mulai diterapkan perusahaan?
Simak penjelasan berikut sebagaimana mengutip Jobstreet!
1. Lowongan Pekerjaan Tidak Diskriminatif
Baca Juga: Syarat Lowongan Kerja Sebagai Content Writer, Tak Hanya Bisa Menulis
Ada beberapa pernyataan diskriminatif yang mungkin tidak disadari perusahaan saat menginformasikan syarat lowongan kerja.
Untuk laki-laki, pernyataan diskriminatif yang dianggap bias meliputi, berjiwa pemimpin, independen, kompetitif, dan berwibawa.
Sedangkan untuk perempuan, biasanya bias tersebut terungkap dalam syarat seperti cantik dan menarik, terampil, supportif, dan komunikatif.
Persyaratan bias yang diperuntukkan bagi laki-laki maupun perempuan, biasanya meliputi syarat usia, kepercayaan tertentu, dan yang belum berkeluarga/menikah.
2. Deskripsi Pekerjaan Tidak Terlalu Panjang
Tak jarang, ada perusahaan yang menginformasikan deskripsi pekerjaan pada iklan lokernya.
Deskripsi pekerjaan semestinya memang dibuat secara mendetail dan spesifik, tetapi ada baiknya tidak terlalu panjang.
Nicola Laver, Associate Client Training Manager di SEEK pernah menyampaikan dalam sebuah wawancara bahwa orang cenderung malas membaca kalimat yang terlalu panjang, khususnya perempuan.
"Kualifikasi lowongan pekerjaan apa pun yang deskripsinya lebih dari enam poin menghilangkan ketertarikan kandidat perempuan terhadap pekerjaan tersebut," jelas Nicola.
Baca Juga: Syarat Lowongan Kerja Acceleration Program di Bukalapak, Boleh Lulusan Baru
Kalau sudah begitu, bias yang tampak adalah bahwa perusahaan seolah-olah berharap hanya kandidat laki-laki yang melamar.
Mengapa demikian? Karena menurut sebuah penelitian yang dimuat di Harvard Business Review, laki-laki cenderung melamar lowongan meski hanya memenuhi 60 persen kualifikasi.
Sedangkan perempuan akan melamar apabila mereka merasa memenuhi 100 persen syarat atau kualifikasi yang dicari perusahaan.
3. Terbuka pada Keberagaman
Agar tidak bias, hal lain yang perlu diperhatikan adalah perusahaan hendaknya mempunyai sikap terbuka pada keberagaman.
Entah dalam hal gender, ras, agama, usia, maupun status pelamar, dan hanya fokus pada keterampilan yang dibutuhkan dari kandidat.
Perekrut juga mesti bersikap objektif dan transparan dalam menyeleksi kandidat, agar rekrutmen bisa berlangsung adil bagi semua pihak.
Nah, itulah tadi beberapa hal tentang bagaimana mestinya persyaratan loker dibuat agar tidak bias.
Kawan Puan tak perlu khawatir soal syarat lowongan kerja semacam itu karena sudah banyak perusahaan yang sudah tidak bias dalam merekrut karyawan.
Salah satu yang sudah dilakukan ialah mengatasi kesenjangan gender di tempat kerja.
Baca Juga: Wajib Dilampirkan, Ini Syarat Lowongan Kerja yang Sering Diminta Perusahaan
(*)