- Tidak fleksibel dan tak dapat menerima kritik
- Komentar negatif
Bahkan orang dengan inner child yang terluka yang dihadapkan oleh masalah kecil bisa menjadi besar, hal tersebut terjadi karena pola permasalahan seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak.
2. Menutupi Emosi
Terkadang ada anak-anak yang berpura-pura menerima suatu situasi, tetapi aslinya mereka kesal.
Dalam beberapa kasus, individu mungkin dapat menutupi emosi atau tanggapan sepenuhnya untuk sementara waktu, dan kemudian jadi kesal.
Hal tersebut merupakan respons dari inner child yang terluka, sehingga orang yang masa kecilnya tidak baik ingin mencari perhatian dan persetujuan dari orang lain.
3. Memanipulasi Situasi
Individu dengan inner child terluka dapat memanipulasi pikiran dan emosi orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Tapi jika hal tersebut dilakukan saat dewasa, maka dapat menghancurkan kepercayaan dan rasa hormat dalam suatu hubungan.
Sebaiknya jujur dan mengatakan kebenaran yang mungkin tidak ingin didengar orang lain daripada mencoba memanipulasi situasi atau berpura-pura menganggap tidak ada masalah.
Mengetahui bahwa efek inner child yang terluka ini buruk, sebaiknya semua orang yang ada di sekitar anak lebih bersikap positif.
Sebab, anak-anak yang tumbuh di lingkungan positif memiliki inner child yang sehat, seimbang, dan akan penuh dengan kegembiraan, cinta, serta kepercayaan pada orang-orang di sekitar mereka.
Baca Juga: Heboh Kasus Bocah Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing, Ini Dampak Bullying Pada Anak
(*)