4. Mengusir kejenuhan
Belajar secara hibrida dapat mengusir jenuh yang dialami siswa setelah sekitar setahun belajar daring dari rumah saja.
Mereka jadi bisa meningkatkan interaksi sekaligus semangat belajar yang sebelumnya sempat menurun.
Kekurangan hybrid learning
1. Ketidaksiapan pihak terkait, seperti guru, siswa, dan orang tua
Tak hanya istilahnya, hybrid learning merupakan sesuatu yang baru di dunia pendidikan Indonesia.
Untuk itu tidak heran jika dalam praktiknya, tidak semua pihak yang terkait yaitu guru, siswa, dan orang tua punya kesiapan yang sama.
Kalaupun guru sudah beradaptasi, belum tentu siswa dan orang tua akan dapat menyesuaikan diri dengan pembelajaran hibrida.
Hal ini pun berpotensi membuat kegiatan belajar mengajar jadi tidak efektif.
Belum lagi jika orang tua ragu tentang bagaimana protokol kesehatan diterapkan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah.
2. Peningkatan kasus Covid-19
Covid-19 masih ada meski pembatasan sosial sudah longgar dan sebagian besar sekolah sudah 100 persen melakukan tatap muka.
Hal ini membuat orang tua khawatir karena kasus Covid-19 bisa meningkat kapan saja.
Walau ada kekurangan dan kelebihan, pelaksanaan pembelajaran hibrida terbilang lebih efektif dibandingkan belajar di rumah saja.
Bagaimana menurut Kawan Puan?
Baca Juga: PJJ Tak Berjalan Mulus, Solusinya yakni Hybrid Learning, Apa Itu?
(*)