Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Learning sebagai Solusi Belajar saat Pandemi

Arintha Widya - Selasa, 26 Juli 2022
Ilustrasi pembelajaran di sekolah
Ilustrasi pembelajaran di sekolah kompas.com

Parapuan.co - Pandemi Covid-19 selama dua setengah tahun terakhir menciptakan hadirnya istilah hybrid atau hibrida, tak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Agar para pelajar tetap mendapatkan pembelajaran meski tidak ada pertemuan tatap muka, hybrid learning atau pembelajaran hibrida pun diberlakukan.

Secara istilah, hybrid learning mengacu pada implementasi kegiatan belajar mengajar tatap muka dan virtual yang dilakukan bersamaan.

Pembelajaran hibrida juga menjadi bentuk sinkronisasi kegiatan belajar mengajar secara fisik maupun jarak jauh.

Sejauh ini, pelaksanaan pembelajaran hibrida cukup baik untuk menggantikan tatap muka langsung.

Akan tetapi, pembelajaran ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan yang tetap layak dipertimbangkan.

Apa saja? Simak kelebihan dan kekurangan hybrid learning sebagaimana melansir Gramedia.com berikut ini!

Kelebihan hybrid learning

1. Siswa masih bisa berinteraksi sosial

Baca Juga: Metode Blended Learning, Solusi Belajar Mengajar di Tengah Pandemi

Pandemi membuat hampir semua orang, tak terkecuali para siswa kehilangan waktu untuk berinteraksi sosial.

Namun berkat hybrid learning, interaksi sosial bisa kembali dilakukan meski secara jarak jauh dan porsinya terbatas.

2. Siswa lebih paham pelajaran

Sebelum melakukan pembelajaran hibrida, sekolah-sekolah menerapkan kegiatan belajar mengajar dari rumah.

Padahal, belajar dari rumah memberikan berbagai kendala bagi anak-anak, mulai dari koneksi internet sampai ketiadaan perangkat elektronik yang memadai.

Maka itu, hadirnya pembelajaran hibrida membuat semua siswa bisa ikut serta belajar dan lebih memahami pelajaran.

3. Lebih fleksibel

Kelebihan lainnya dari pelaksanaan hybrid learning adalah, guru dan siswa jadi lebih fleksibel.

Mereka bisa menentukan materi mana yang harus dipelajari dan diajarkan secara langsung, dan mana yang tidak.

Baca Juga: Guru Sebut Hybrid Learning Solusi Tepat untuk Menjawab Segala Kendala PJJ

4. Mengusir kejenuhan

Belajar secara hibrida dapat mengusir jenuh yang dialami siswa setelah sekitar setahun belajar daring dari rumah saja.

Mereka jadi bisa meningkatkan interaksi sekaligus semangat belajar yang sebelumnya sempat menurun.

Kekurangan hybrid learning

1. Ketidaksiapan pihak terkait, seperti guru, siswa, dan orang tua

Tak hanya istilahnya, hybrid learning merupakan sesuatu yang baru di dunia pendidikan Indonesia.

Untuk itu tidak heran jika dalam praktiknya, tidak semua pihak yang terkait yaitu guru, siswa, dan orang tua punya kesiapan yang sama.

Kalaupun guru sudah beradaptasi, belum tentu siswa dan orang tua akan dapat menyesuaikan diri dengan pembelajaran hibrida.

Hal ini pun berpotensi membuat kegiatan belajar mengajar jadi tidak efektif.

Belum lagi jika orang tua ragu tentang bagaimana protokol kesehatan diterapkan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah.

2. Peningkatan kasus Covid-19

Covid-19 masih ada meski pembatasan sosial sudah longgar dan sebagian besar sekolah sudah 100 persen melakukan tatap muka.

Hal ini membuat orang tua khawatir karena kasus Covid-19 bisa meningkat kapan saja.

Walau ada kekurangan dan kelebihan, pelaksanaan pembelajaran hibrida terbilang lebih efektif dibandingkan belajar di rumah saja.

Bagaimana menurut Kawan Puan?

Baca Juga: PJJ Tak Berjalan Mulus, Solusinya yakni Hybrid Learning, Apa Itu?

(*)

Sumber: Gramedia.com
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat