Bedanya, untuk iklan seluler biasanya menggunakan AppsFlyer atau Adjust, sedangkan untuk web memakai Google Analytics.
Selain itu, di iklan web, dalam beberapa kasus, kamu perlu menggunakan konektor pihak ketiga untuk transfer data.
Misalnya, ketika pengguna tidak berinteraksi dengan situs tetapi hanya melihat iklan.
Konektor ini dapat dibuat manual atau menggunakan layanan untuk otomatisasi dan pengoptimalan kampanye iklan, di mana integrasi tersebut telah ditambahkan.
Dengan bantuan predictive marketing atau analitik prediktif, kamu dapat memperkirakan berapa pengembalian pengguna.
Dan juga bisa memperkirakan berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh pengguna dan seberapa cepat waktu perolehannya.
Berdasarkan informasi ini, kamu dapat menarik pengguna dengan value tinggi dan
menghitung jumlah uang yang diperlukan pengiklan untuk menarik pengguna tersebut.
Singkatnya, prediksi semacam ini dilakukan untuk tahu seberapa efektif iklan dapat menarik pengguna dan seberapa banyak pengguna potensial yang akan tertarik setelah melihat iklan.
Nah, Kawan Puan sudah mengerti apa itu predictive marketing, bukan? Apakah kamu tertarik mencoba straregi pemasaran satu ini? (*)
Baca Juga: Catat! Ini 3 Cara untuk Sukseskan Influencer Marketing di Media Sosial