Parapuan.co - Kawan Puan, hari ini, Senin (1/8/2022), merupakan peringatan Hari Air Susu Ibu (ASI) Sedunia.
Guna mendukung kegiatan pemberian ASI, perusahaan tempat ibu menyusui bekerja tentu dianjurkan menyediakan fasilitas khusus untuk menyusui.
Hal ini penting diperhatikan oleh setiap perusahaan untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan ibu dan bayinya.
Tanpa adanya dukungan dari tempat kerja, ibu menyusui mungkin tidak bisa menghasilkan cukup ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sang buah hati.
Selain itu, mereka berisiko mengalami infeksi dan penyakit payudara hingga berhenti menyusui lebih awal dari yang direkomendasikan oleh dokter.
Dikutip dari Harvard Business Review, berikut ini berbagai hal yang bisa dilakukan oleh setiap perusahaan untuk mendukung karyawan perempuan yang sedang menyusui.
1. Sediakan Ruangan Khusus untuk Ibu Menyusui
Hal pertama dan paling mendasar yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah menyediakan ruang khusus untuk menyusui.
Perusahaan tak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk mendesain ulang area kantor untuk menyediakan ruangan ini.
Baca Juga: Single hingga Ibu Bekerja, Ini 6 Cara Dukung Perempuan di Kantor sesuai Kebutuhannya
Hal terpenring adalah bagaimana di lingkungan kerja terdapat ruangan sederhana yang memadai, misalnya dengan memanfaatkan ruangan di kantor yang jarang dipakai.
2. Lengkapi dengan Fasilitas Memadai
Jangan lupa untuk turut melengkapi ruangan tersebut dengan fasilitas pendukung lainnya, seperti tempat duduk, meja untuk meletakkan alat pompa ASI, sampai akses ke listrik untuk menggunakan pompa tersebut.
Sediakan pula kulkas agar ibu menyusui bisa menyimpan ASI-nya dengan aman dan steril.
Menyediakan akses ke air mengalir di ruangan tersebut juga tak kalah penting untuk mencuci tangan dan alat pompa ASI.
3. Sediakan Waktu Istirahat Khusus Ibu Menyusui
Kebanyakan ibu menyusui membutuhkan dua sampai tiga kali istirahat selama delapan jam kerja, namun ini dapat disesuaikan kembali dengan jadwal menyusui dan kebutuhan tubuhnya.
Biasanya, perempuan membutuhkan waktu selama 15 sampai 20 menit untuk mengeluarkan ASI, tetapi bisa juga lebih lama dari itu.
Perusahaan juga perlu mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan oleh ibu menyusui untuk membersihkan segala peralatan dan menyimpan susunya.
Baca Juga: 2 Alasan Profesional Ibu Bekerja Bisa Minta Izin ke Kantor Bawa Anak
4. Jangan Kurangi Gajinya
Meskipun karyawan perempuan yang sedang menyusui membutuhkan lebih banyak waktu istirahat di sela-sela waktu kerja, bukan berarti perusahaan bebas mengurangi gajinya.
Hal ini bisa menyebabkan karyawan tidak memiliki pilihan lain selain berhenti memompa ASInya, yang berarti perusahaan telah merampas hak yang dimiliki oleh ibu menyusui.
5. Sediakan Akomodasi Lainnya Jika Diperlukan
Dalam beberapa kondisi, karyawan yang tengah menyusui mungkin membutuhkan akomodasi tambahan.
Dalam hal ini, perusahaan perlu menanyakan hal terkait pada masing-masing karyawan untuk mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.
6. Jika Memungkinkan, Izinkan Direct Breastfeeding
Beberapa ibu menyusui mungkin harus menyusui bayinya secara langsung, baik karena alasan medis ataupun bonding.
Walaupun hal ini tidak akan memungkinkan di segala kondisi, namun jika diperlukan perusahaan sebaiknya memberikan izin.
Baca Juga: 7 Tips WFH bagi Ibu Berkarier agar Nyaman Bekerja Walau Ada Anak
Sebagai contoh, izinkan karyawan tersebut untuk meninggalkan tempat kerja ketika harus memberikan ASI atau mengizinkan karyawan tersebut membawa bayinya ke kantor.
7. Pastikan Kebijakan Terkait Ibu Menyusui di Tempat Kerja Tertuang dalam Aturan Tertulis
Memiliki kebijakan tertulis yang jelas dapat memastikan semua pihak dan jajaran bisa menerapkan ataupun mendapatkan hak yang sama secara adil.
Hal ini tak hanya bisa melindungi perusahaan dari tanggung jawab hukum, tetapi juga memastikan bahwa karyawan merasa nyaman untuk meminta apa yang mereka butuhkan.
Kebijakan tertulis juga menjadi tanda bahwa perusahaan memang menganggap serius kondisi ini dan mendukung ibu menyusui.
8. Jelaskan Mengenai Hak Ibu Menyusui kepada Para Pengambil Keputusan
Menjelaskan mengenai hak yang harus diberikan kepada karyawan yang sedang menyusui kepada pimpinan perusahaan dan pengambil keputusan lainnya merupakan hal krusial.
Pasalnya, tanpa adanya penjelasan ini, mereka akan sulit memahami kebutuhan yang diperlukan ibu menyusui.
Baca Juga: 6 Tips Meraih Work Life Balance untuk Ibu Bekerja ala CEO Lunch Actually Violet Lim
Di sisi lain, ketika para pengambil keputusan dapat memahami hak karyawannya yang menyusui, mereka bisa memberikan dukungan dan memfasilitasinya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Itu dia beberapa hal penting yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung karyawannya yang sedang menyusui. (*)